Sabtu, 02 Agustus 2014

Avonturir


Kamu pertama kali mengenal kata itu darinya. Avonturir.

"Jangan sekali-kali jatuh cinta sama avonturir?"
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan. Nyusahin"

Dan akhirnya kamu paham mengapa. Karena ketika kamu jatuh cinta dengan seorang avonturir, kamu tidak pernah benar-benar paham dengan siapa (atau apa) kamu jatuh cinta.

Apakah dengan jiwanya yang bebas, atau tatapannya yang senantiasa mengelana entah kemana, ataukah benar-benar dengan sosok fisiknya?  Iya, kamu pilikir kamu jatuh cinta dengannya.

Dan oleh karena itu, ketika dia akhirnya menyakitimu, semenyedihkan apa pun itu, kamu toh tetap akan memaafkan, memberikan senyum, dan yang paling buruk, tetap jatuh cinta padanya. Karena kebebasannya, pengembaraannya, keindahan jelajahnya selalu membuatmu merasa bahagia dengan cara yang tidak bisa dimengerti akal budi.

"Terus avonturir emang ga bisa jatuh cinta?"
"Ya bisa"
"Terus kalo gitu masalahnya di mana?"
"Avonturir yang jatuh cinta akan mengejar cintanya, mungkin sejenak meninggalkan petualangannya untuk itu. Tapi dia tidak akan berhenti untuk seseorang yang jatuh cinta padanya kalau dia tidak balas cinta"
"Itu mah ga perlu avonturir kalik, manusia biasa juga gitu."
"Ya pokoknya jangan jatuh cinta duluan sama avonturir."
"Hahaha, iya terserah terserah."

Dan kamu bukanlah tujuan pelabuhannya. Dan kamu tersenyum. Mengucap doa lalu pergi tidur.

Tidak ada komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...