Bayang kan kamu adalah seorang agen real estate elit. Kamu sedang bekerja di kantormu ketika tiba-tiba seorang wanita muda dengan kaos, jaket coklat, celana jeans skinny (bermerek tapi) dan sepatu crocs buatan china masuk dan menyodorkan tangan. Si wanita ini mengaku-ngaku berasal dari perusahaan besar dan ingin bekerja sama dengan pihak pengembang tempat kamu bekerja.
Apakah kamu akan langsung percaya?
Apakah kamu akan berprasangka buruk bahwa si wanita ini paling hanya main-main, karena tampilan luarnya tidak memproyeksikan kemampuan finansial tertentu?
Hahahahaha.
Intinya, hari ini saya merasa dapat justifikasi dari sampul luar saja.
Tapi ya ga apa-apa sih. Saya juga sering menjustifikasi orang. Sering. Jago pula.
Hahahaha.
Karma.
Teori saya sih, dengan main justifikasi, seseorang akan merasa lebih aman tanda kutip. Lebih tinggi tanda kutip. Bermain tuhan lah gampangnya. Enak tahu, bisa bilang si A begini, si B begitu seenak jidat ga pake mikir. Tapi itu kalo justifikasinya salah, kasian si A dan si B kan ya kan.
Jadi, main justifikasi itu memang bikin merasa aman tanda kutip, tapi menyakiti tanda kutip orang lain juga.
Jadi moral hari ini adalah mari belajar untuk tidak menjustifikasi orang seenak jidat.
Gampang - gampang susah, tapi bukannya ga mungkin.
Yuk mari! :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tiga Puluh Tujuh
Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...
-
Nulis blog dengan judul ini agak kontradiktif ya. Kan yang udah kejadian di Bali harusnya tetap tinggal di Bali. Kalo ditulis, jadinya ga ...
-
http://www.youtube.com/watch?v=9-q58A5zZos There's a lot of things I understand And there's a lot of things that I don't wa...
-
Perasaan kemarin masih 14 bulan lagi menuju tanggal pernikahan. Lalu tiba-tiba sudah tujuh bulan berlalu. Minggu lalu pulang ke Jakarta u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar