Tidak ada kata kecewa kalau sudah ke Bali. Tahun ini jalan-jalan ke balinya ga pake mushroom atau pulang clubbing jam 4 pagi dan baru tidur ketika ayam berokokok.Tadinya semepet sedih karena geng Bali tahun lalu ga ikut nyusul :( Tapi Bali tetap menyenangkan dengan atau tanpa mereka kok. Hahaha. Perjalanan kali ini benar-benar untuk ketenangan jiwa.
Melihat pantai, melihat matahari tenggelam, main air, main pasir, mendengarkan ombak, memandangi awan dan langit yang biru. Semuanya menyenangkan dan entah kenapa juga terasa melelahkan.
Dua tempat yang harus didatangi di Bali : Pantai Pandawa dan El Kabron. Pantai Pandawa ini pantai baru yang airnya bening banget. Terus pantainya dangkal dan areanya luas. Duduk-duduk sambil main air pakai kacamata hitam ngeliatin awan itu sempurna banget. Tapi ya siap-siap gosong ya. Kalau El Kabron itu semacam tempat makan yang punya infinitive pool langsung menghadap pantai. Letaknya di atas tebing gitu. Pas sunset bagusnya bukan main. Orgasmik sekali deh.
Ada satu lagi, pantai Tegalwangi. Ini pantai sudah dikapling tapi belum dibangun. Agak susah buat menuju ke sana, tapi percayalah itu bagus sekali. Bukan buat berenang, tapi buat berjemur dan ngeliatin ombak. Ini posisinya di sampingnya Ayana. Jadi ya Rockbar KW 100 lah. Hahaha.
Oiya, temen traveling saya kali ini adalah Dinda, Angga, dan Amel. Amel membawa serta satu botol Amarula sisa 600 mili. Hal paling tolol yang saya lakukan di Bali adalah hari terakhir saya dan Amel minum Amarula ini seharian. Dari pagi sampai sore. Amarulanya kita taruh di botol aqua terus kita minum layaknya minum green tea. Hasilnya? Kami melalui hari terakhir dengan kebegoan level dewa jalan-jalan sepanjang seminyak panas-panasan dan saya berhasil menulis satu cerita pendek dan diupload ke kompasiana. Hahaha.
Balik dari Bali sedikit jadi penuh inspirasi. Entah kenapa jadi lebih semangat kerja, semangat nulis lagi (yey, nulis di kompasiana lagi) dan woles level dewa untuk urusan hati. Hehehe. Thanks Bali! You never fail me.