Ga semua hal harus kamu mengerti, Gita.
Dan mungkin kamu harus belajar untuk melepaskan kenangan, memori, nostalgia, apa pun itu namanya.
Mungkin kamu harus lebih peka terhadap sekeliling kamu.
Lebih peka terhadap keluargamu.
Lebih peka terhadap sahabatmu.
Terhadap orang-orang yang selalu ada buat kamu, dan tidak pernah lelah memberikan kamu semangat.
Sedih?
Ya memang sedih.
Sakit?
Ya memang rasanya sakit.
Tapi ingatkah kamu, dua tahun yang lalu, kamu menangis terus menerus tiap malam dan kamu berhasil melewatinya?
Atau ketika awal tahun lalu, sesuatu yang sudah ada tepat di depan matamu hilang begitu saja dan kamu bisa dengan tegar mengangkat dagu melanjutkan hidup?
Jangan membenci.
Ga semua hal harus kamu mengerti, Gita.
Dan mungkin kamu harus belajar untuk melepaskan apa yang memang bukan untuk kamu.
Dan mungkin kamu harus belajar untuk melepaskan kenangan, memori, nostalgia, apa pun itu namanya.
Mungkin kamu harus lebih peka terhadap sekeliling kamu.
Lebih peka terhadap keluargamu.
Lebih peka terhadap sahabatmu.
Terhadap orang-orang yang selalu ada buat kamu, dan tidak pernah lelah memberikan kamu semangat.
Sedih?
Ya memang sedih.
Sakit?
Ya memang rasanya sakit.
Tapi ingatkah kamu, dua tahun yang lalu, kamu menangis terus menerus tiap malam dan kamu berhasil melewatinya?
Atau ketika awal tahun lalu, sesuatu yang sudah ada tepat di depan matamu hilang begitu saja dan kamu bisa dengan tegar mengangkat dagu melanjutkan hidup?
Jangan membenci.
Ga semua hal harus kamu mengerti, Gita.
Dan mungkin kamu harus belajar untuk melepaskan apa yang memang bukan untuk kamu.