Ga berasa tiba-tiba udah 30 hari lagi aja. Perasaan campur aduk. Tiap orang nanya gimana persiapannya, hanya bisa menghela nafas memasang muka mewek, karena ga tau harus jawab apa. Hahaha.
Tapi kalau ditanya : "Yakin ga nikah sama yang ini?" Jawabannya jelas : YAKIN!
Hahaha, masa masa bertanya-tanya ke diri sendiri "Am I settle for the less?" sudah lewat.
Jawabannya tidak. Karena dunia ini bukan dunia hitam dan putih, dan kualitas seorang manusia itu bisa dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Less itu apa sih? Less dari siapa? Less dari calon suami idaman? Less dari diri sendiri?
Pengalaman menjalin hubungan di masa lalu mengajarkan saya banyak hal tentang apa yang saya cari.
Dari semua yang gagal itu, hal yang missing adalah kemauan untuk berkomitmen apa pun keadaan saya. Dan mas Koko mau berkomitmen. Secara dewasa datang ke orang tua saya, memberi tahu bahwa ia mau serius dengan saya, meminta waktu untuk persiapan, Bukan kisah cinta SMA penuh dengan kejutan lamaran ala-ala televisi. Itu yang saya cari. Sudah cukup saya merasakan romantisme di masa muda (ajie... hahaha) tapi ternyata romantisme itu ga sama dengan komitmen.
Dan satu yang pasti : manusia itu selalu berubah. Saya berubah, pasangan saya juga pasti akan berubah. Menilai masa depan seseorang dari keadaan masa kininya belum tentu adalah tolak ukur yang bijak. Yang mapan bisa jadi tambah mapan atau tambah melarat. Yang karirnya bagus bisa jadi tambah sukses, atau malah tiba-tiba jatuh ke bawah. Yang gendut bisa jadi tambah gendut, atau malah tiba-tiba jadi tambah kurus. Kita ga pernah benar-benar tahu. Tapi karakter menurut saya ga akan banyak berubah. Kita bisa menilai komitmen dan cara dia menghadapi masalah sebagai pertimbangan.
Well hal ini berlaku juga buat diri saya sendiri. Saya sekarang belum tentu sama dengan saya 10, 20 tahun lagi. Dan ketika ada orang yang mau berkomitmen dengan saya dengan segala kekurangan dan kelemahan saya, dan saya juga merasakan hal yang sama, maka saya tahun kesempatan seperti ini tidak datang dua kali.
Sudah banyak yang bilang, pernikahan itu adalah awal dari perjalanan panjang. Dan intinya adalah komitmen. Saya mengamini hal itu. Masih banyak hal yang belum sempurna di hubungan saya dan mas Koko, tapi saya yakin bahwa saya mau memulai perjalanan panjang ini bersama-sama, dan saling memperbaiki satu sama lain.
Jadi, 30 hari lagi menuju hari H. Semoga segala seuatunya berjalan lancar..
Lalu teringat printilan yang belum beres di Jakarta. Lalu rasanya ingin marah-marah ke semua orang. Hufff..