Senin, 24 Februari 2025

Personal

 I have this personal blog since I was 20. I use it to express the unspoken romantic feelings & emotions. Bahasa simplenya, tempat ngegalau. In my 30s, I make that blog as my stress release. Sometimes you just have this emotions, and it is temporary, but you need place to just spit it out.  

Yesterday, I found out that someone read those postings and make their own conclusion. Awalnya gw kesel banget, rasanya kayak ada orang tiba2 baca buku harian lo. Tapiii... Ya ga salah, kan blognya juga emang bisa dibaca semua orang. Cuma ya emang mesti kepo banget gitu lo ama gw, baru bisa dapet link blognya, secara ga pernah gw taruh di mana-mana. Hahaha.  I realize, my feelings and my method to grow up and to overcome my emotions should be a personal journey. Karena ga semua harus dibagikan, ga semua orang harus tau, ga semua orang bisa mengerti juga. 

I think I wrote more when things was bad and stressful. And the blog captured the lowest part of my life in my younger years and in my marriage. Gara2 kemarin, gw jadi bacain lagi blog ini. Inget masa di mana berdoa diberi guidance oleh Tuhan yang maha membolak-balikan hati manusia. Hahaha hidup itu emang ga berhenti2 ngasi kejutan. I'm glad I made it this far, and I'm glad it is maskoko.

I decided to change the blog setting into my view only. It's my personal diary :)


Jumat, 31 Januari 2025

Mild Autism Spectrum Disorder - Perjalanan Baru

 Awalnya, ketika presentasi kelas term 1 bulan September kemarin, pas gw nonton presentasinya banyu, I feel something was off. Gw bisa melihat dengan jelas, Banyu 2-3 step di belakang teman-temannya. Belum lancar membaca, space out seperti tidak aware sekitarnya, asik sendiri, dan ga fokus. Bukan berarti Banyu ga paham tapi kayak bener-bener lost gitu loh.

 Sebenernya dari tahun lalu gw uda ngerasa gitu, tapi maskoko bilang "Aku juga begitu waktu kecil.. Ga apa-apa". Tapi kali ini kayaknya gw ga mau tinggal diam. Pas saat itu maskoko sedang proyek di luar kota, jadi gw sendiri tanpa bilang-bilang, membawa Banyu ke psikolog buat di-asses. 

 Banyu perlu 2 terapi karena ada beberapa perkembangan yang belum terpenuhi sehingga susah fokus, kesulitan membaca dan menulis, jadi grip pensilnya Banyu itu belum firm. Hasil tes IQ Banyu rata-rata dan dia memiliki kesulitan untuk mengerjkan hal yang sifatnya abstrak. Banyu diminta untuk  ikut dua terapi : Terapi Okupasi (untuk memperbaiki postur dan melatih sensori halus) dan Sensori Integrasi (untuk melatih fokus. 

Tapi gw juga sadar, gw harus terlibat langsung dengan cara Banyuy belajar di rumah. Paralel di rumah, gw melarang keras youtube, hanya bisa nonton youtube kalau didampingi dan itu pun lebih ke musik. Lalu tiap hari, Banyu harus membaca buku, dan mengerjakan worksheet apa saja.

Kamis minggu lalu setelah hampir 3 bulan terapi, Banyu diasses lagi untuk evaluasi perkembangannya. Selama 3 bulan ini, perkembangan Banyu cukup pesat. Membaca bahasa indonesia sudah lancar, menulis sudah lebih rapi dan terbaca. Guru di  sekolah juga bilang Banyu berkembang sangat baik. Banyu masih perlu melanjutkan terapi okupasi karena memang postur dan sensori halusnya masih kurang. Fokusnya sudah membaik, sehingaa yang awalnya gw curiga Banyu punya ADHD, tidak terbukti.

Tapi, yang justru terlihat adalah Mild Autism Disorder. Yang mana ini lebih memberikan semacam "cap" bahwa memang Banyu tidak akan bisa optimal di beberapa hal. Tapi dengan terapi dan memonitor perkembangannya, akan dicek lagi 3 bulan ke depan.

Psikolognya bilang "Terimakasih ya Ibu, sudah sangat supportif dan membantu Banyu untuk terus berkembang. Good job mama Banyu.."

Gw dalam hati menangis entah karena sedih entah karena senang, tapi ditahan soalnya itu diucapkan di depan Banyu, gw ga pingin Banyu melihat gw menangis :')

Besoknya gw sengaja keluar buat kerja dari cafe, dan sambil liat foto-foto Banyu gw nangis kejer. Emosinya ini kayaknya tercampur-campur. Sedih dan merasa bersalah kenapa Banyu bisa punya disorder. Capek karena selama ini merasa sendiri untuk mencoba mencari tahu ada apa dengan Banyu, karena kalau ngederin kata maskoko ya ga mungkin bisa sampai di tahap ini. Cemas, takut Banyu ga bisa hidup dengan baik di masa depan. Marah dan kecewa entah ke siapa juga ga tahu. Tapi terharu juga, betapa menjadi seorang ibu itu artinya gw ternyata bisa mencintai seseorang tanpa batas, tak peduli bagaimanapun anaknya, tapi kalau gw atau maskoko uda ga ada, apakah nanti ada orang lain yang bisa mencintai, meenyayangi Banyu seperti gw?

Ini adalah perjalanan baru untuk gw dan Banyu. Dengan indikasi mild autism ini, gw bisa melihat Banyu dengan lensa yang berbeda. Dan ternyata, ada yang harus gw kerjakan terlebih dahulu, yaitu menata hati gw. Menyiapkan hati dan pikiran gw, menerima keadaan, mengganti persepsi gw akan semua hal yang sudah gw proyeksikan ke depan.

Hidup selalu punya kejutan kejutan kecil di saat tak terduga. Untuk kejutan kali ini, semoga gw bisa menjalaninya dengan rendah hati, sabar dan lapang dada.

Kamis, 09 Januari 2025

Menjadi Dewasa

Menjadi dewasa itu artinya mampu memilih kapan waktu yang tepat untuk bisa mengekspresikan perasaan. Ga ada yang salah dengan ekspresif, tapi semakin tua sepertinya ya memang harus lebbih selektif kapan harus ekspresif, kapan harus disimpan buat diri senddri.

10 tahun lalu gw alay, sekrang gw masih merasa gw alay, tapi selektif. Cuma ke maskoko doang hahaha. Gw kemarin nunjukin isi google photo gw 10 tahun lalu ke anak kantor yang umurnya 1 dekade di bawah gw. Isinya quote2 galau patah hati. Dia bilang "Mba... masak lu gini dulu?" 

Lucu ya, gw mash merasa gw se-alay itu, tapi ternyata gw ga nunjukin itu ke semua orang, selayaknya gw dulu yang mana sampe boss gw tahu gw segalau itu. Tapi sekrang ternyata bahkan tim gw ngetawaain gw pas liat screenshot itu.

Menjadi dewasa tidak mudah. Dan ternyata tanpa disadari, kadang2 kita sudah bertumbuh dewasa. Cuma butuh bercermin lewat lensa kaca orang lain untuk bisa melihatnya. Ga apa2 kan kali ini gw ngasih puk2 di bahu gw sendiri. "Elu uda engga segalau dan sealay dulu lagi Git.. Hahaha.."


Jumat, 02 Agustus 2024

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini
Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama.
Semoga diberi kesabaran, kekuatan dan kebijaksanaan.

Kesabaran : karena gw musti banyak bersabar buat Banyu, Bella, Maskoko, keluarga, tim gw, orang-orang kantor. SABAAAAAAARRRRRR

Kekuatan : biar ga gampang sakit, biat rajin olahraga, biar sehat, biar bisa jadi provider buat keluarga kecil gw.

Kebijaksanaan : Karena dengan banyak hal yang terjadi di sekeliling gw, dan dengan usia gw yang sekarang, ya harus bijaksana. Ada hal-hal kecil yang membuat pusing, ada hal-hal besar yang membuat pengar. Dan ga semua hal harus diceritakan. Atau ga semua emosi harus ditunjukan.

Pas ulang tahun kemarin, gw dapet kejutan dari anak-anak kantor. Kayaknya, sepanjang gw hidup, baru kali ini gw bener2 ngerasa dikasih perhatian seindah itu. Tim marketing ngasih kliping mem lucu-lucu gitu. Waktu Randhy ultah timnya ngasih kayak gitu dan gw berpikir "Manis banget ya timnya..." Eh ini gw dikasih itu juga. Temen-temen AO ngasih kado parfum mahal yang emang pingin gw beli once gw bisa punya budget cukup.  Small things kayak instead of ngasih kue tart, mereka kasih putu mayang yang gw suka, menurut gw itu maniiiiisss banget. I never been feel this loved before sama orang kantor yang harusnya hubungannya kan profesional aja. Such a blessed, and next year might not happen again with the same set of people around.

I will remember that day for the rest of my life.

Akhir tahun ni, Bella masuk SD dan gw sedang menabung untuk uang pangkalnya. Tahun depan gw dan maskoko musti menyediakan dana buat bayar uang sekolah Banyu dan Bella. Duh berat sekali rasanya. Gw takut gw ga bisa provide cukup. Tapi harus, dan harus! Semangat!

Senin, 17 Juni 2024

Hidup Secukupnya

 Tahun 2024 tiba-tiba sudah mendekati akhir bulan Juni, artinya sebentar lagi masuk ke semester 2 tahun 2024. Sebenarnya ini harusnya kabar gembira. KPR gw aritnya tinggal 3 tahun lagi. 

Setelah KPR, masih ada lagi perjalanan menyelesaikan pendidikan Bella Banyu. Gw sudah ada di tahap menerima kenyataan. Kenyataan bahwa kalau ada level kemewahan hidup 1 - 10, gw ada di level ya 3-4 lah di kala teman-teman gw, or teman-teman anak gw di skala 5 ke atas. Menurut gw ya ada baiknya memang terbiasa hidup tidak terlalu royal karena kita ga tau masa depan nanti gimana. Gimana kalau ternyata kenapa-kenapa ya kan. Hiduplah secukupnya, tidak terlalu berlebihan.

Kalau berlebihan tuh kadang suka kepikiran, ini apa ada rejeki orang nyangkut di gw apa ya.

Hidup itu secukupnya saja, bukan berarti ga ambisius, tapi untuk lebih bener-bener sadar mana yang benar-benar penting, manayang bisa ditunda, mana yang harus, mana yang ga harus-harus amat. 

Hari ini tuh hari libur, tadinya gw pingin staycation di hotel, tapi akhirnya jadinya adalah anak2 nginep di sawangan bareng bokap nyokap, dan gw bangun pagi buat ibadah pagi dilanjutkan tidur lagi di rumah sampe siang. Terus lanjut ke vafe buat buka2 kerjaan dikit. Ini enak bange sih, ga harus mikirin kapan check out, packing atau makan ke mana. Yang gw butuhkan sebenernya cuma tidur aja ternyata hahaha

Ada perubahan besar di kerjaan juga, boss ganti lagi, scope dikurangi sekaligus ditambah. Gw sedikit emosional 3 minggu terakhir ini. Di kerjaan ga boleh baper, tapi kali ini sedikit baper. Tapi ya akhirnya semua membaik dan gw uda ga terlalu worry lagi dengan perubahan ke depan.

Gw juga uda ga terlalu terobsesi buat jadi kurus, masih sedikit si sebenernya, tapi pilihannya either gw jalan pagi tiap hari, yang mana susah, atau jaga makan haha yang mana lebih susah.

ya secukupnya aja si sebenernya makan, toh sekarang gw juga ga gemuk-gemuk amat, tapi emang ga kurus juga. Kenapa tapi ya gw obses banget jadi kurus, heran. Hahaha, Maskoko ga pernah komplain soal badan gw gimana.

Gw pingin lari lagi, tapiiii kenapa memulainya rasanya kok susah banget ya. Idealnya kayaknya lari tuh pagi ya, nah bangun pagi itu sih yang susah. Kapan ya gw mulai lari lagi hff. Atau karnea gw ga punya atal buat ngukur lari gw dengan ideal ya? Jadi inget, kalo pingin beli jam yang bisa buat ngukur aktifitas lari, dan sepatu lari juga. Sepatu lari gw solnya uda lepas. Tapi kok ga rela ngeluarin duit 2 juta buat sepatu lari ya hahaha.

Jadi ya begitulah beberapa dilema terakhir semester pertama 2024. Sebentar lagi umur gw 37, pola pikir kok rasanya masih kayak 27. Hahaha.

Selasa, 23 April 2024

Menulis Itu Penting, Git, Jadi Terus Menulis Ya...

 Postingan pertama di 2024, waktu begulir sangat cepat tiba-tiba sudah masuk penghujung April.

Ada banyak yang ingin diceritakan, tapi terlalu capek untuk menulis. Kadang-kadang mikir padahal cuma nulis aja kenapa males banget ya. 

Nanti kalau Banyu Bella udah bisa googling dan nemu halaman blog ini, mereka bakal baca ga ya? "Oh Ibu tuh gini ya cara berpikirnya?" Hahaha

Menulis itu melatih gw buat bisa menerjemahkan apa yang gw pikirkan ke dalam kata-kata supaya orang bisa mudah mengerti. Dulu kayaknya gampang banget, tinggal ditulis aja. Tapi sekarang, kayak ada filternya. 

Dari "alkdfjal;jdlkjlkajdsflkjfdslkjflsajaf;jdfalkj" di kepala gw cuma keluar di ujung adi jadi "hfff..".

Ga semua yang gw rasain, semua orang harus tahu. Ga semua yang gw lihat, semua orang harus tahu. Tapi ya kadang perasaan dan pengalaman itu butuh ditulis biar bisa jadi memori digital. 

Jadi walau sekarang belum ada ide mau nulis apa, gw memutuskan untuk mumbling aja dulu di sini. hehehe

Sabtu, 04 November 2023

7 Tahun Bersama Orang Yang Sama

 Ini postingan telat 6 bulan, tapi ga apa-apa.

Usia pernikahan gw sudah masuk 7 tahun. Ga gampang. Dan sejujurnya, sekitar sebulan sebelum ultah perkawinan ke 7, gw dan koko berantem hebat dan memutuskan buat... pisah rumah. Hahaha. Tapi ga jadi. Yang mana, sekarang 8 bulan kemudian, gw bahkan uda lupa itu berantemnya kenapa, dan uda lupa juga itu baikannya kek mana.

Berumah tangga itu berat. Dan oleh karena itu, di titik ini, perceraian, perselingkuhan, semua bisa gw ngerti kenapa bisa terjadi. Dan oleh karena itu juga  gw sungguh-sungguh mengapresiasi kesetiaan, kemesraan, kekompakan dan long lasting relationship. 

Looking back, kadang gw geli sendiri dengan diri gw yang dulu, yang selalu percaya bahwa pernikahan adalah sebuah keniscayaan. Tapi ya wajar kan memang itu yang disaksikan dan didengarkan dari kecil. Hal yang mungkin akan gw bilang ke Banyu dan Bella adalah ya hidup itu pilihannya ada banyak, dan kalau nanti memutuskan menikah, modal cinta aja ga cukup. Musti selesai dulu sama diri sendiri.

Dan ya sewajarnya aja, pernikahan ga harus selalu melulu cinta-cintaan. Tiap orang punya privasi dan kebutuhannya masing-masing yang belum tentu sejalan. Dan siap-siap kapan pun harus bisa jadi tulang punggung keluarga, karena rejeki itu kan ga tau dateng lewat suami atau istri kan ya.

Nah ngomong-ngomong soal ini, ada bahan candaan gw dan koko kalo ditanya gimana bisa happy terus berdua sampe sekarang. Jawabannya : UANG. Hahaha. Banal tapi sezuzurnya emang betul di beberapa aspek. Gw sama koko kayaknya akhirnya baru bisa ngerasain tiap bulan tenang ga deg2an kurang duit atau musti gadein emas, ya baru di setahun terakhir ini. Ada masa-masa gw yang musti jadi yang utama ngasih income buat keluarga, dan gw marah sama koko karena kenapa begini keadaannya.  Yang membuat situasi menjadi lebih buruk : gw iri sama temen-temen gw yang bisa beli ini itu, jajan ini itu tanpa musti khawatir atau hitung-hitung ini itu.  Di masa-masa itu semua hal kecil jadi sumber berantem. Tiap hari rasanya kayak "NGAPAIN SI GW NIKAHIN INI ORANG". Tapi ya terus lama-lama things get better. Koko mulai dapet project, finansial ga terlalu ketat, udah lebih agak longgar, udah bisa beramal tanpa perlu khawatir kurang ini itu. Terus jadi jarang berantem. Jadi kesimpulannya, kunci kebahagiaan keluarga gw adalah : UANG wkwk. 

Eh ada dua deng. UANG dan RAHMAT TUHAN YANG MAHAKUASA. 

Maksudnya, kan gw uda benci banget ya kok gw bisa2nya nikahin ini makluk satu, tapi perasaan gw bisa dilembutkan dan dibuat sayang lagi sama ni orang. Siapakah yang bisa mengubah perasaan manusia? YAK BETUL. TUHAN MAHA MEMBOLAK BALIKAN PERASAAN.

Intinya adalah 7 tahun bersama orang yang sama ini mengajarkan gw untuk bersabar karena ga ada yang selalu sama, kondisi bisa berubah, perasaan bisa berubah, yang bikin ga happy hari ini, bisa jadi sumber kebahagiaan di masa mendatang. Semua perasaan valid, semua emosi valid. Yang jadi sumber komitmen gw dan koko ya Banyu dan Bella. Kita berdua pingin jadi contoh manusia yang baik buat mereka berdua, dan pingin kasih mereka berdua stabilitas, rumah yang hangat dan penuh kasih. Ya itu sih kuncinya.

 Demikianlah blog ini gw tulis, sambil minum soju dan dengerin Ellie Goulding dan koko lagi duduk di samping gw bayar2in segala tagihan bulan ini. Ga romantis, tapi gw bisa konfirm, saat ini kita berdua happy :)


Personal

 I have this personal blog since I was 20. I use it to express the unspoken romantic feelings & emotions. Bahasa simplenya, tempat ngega...