Minggu, 27 November 2011

Belitung!

Dari hari Jumat sampai Minggu pagi ini, gw sekeluarga tamasya ke Belitung. Yey yey yey!!

Senang karena GRATIS aka dibayarin papa tercinta. Minusnya, ga bisa nentuin tempat tujuan sesuka hati, karena harus memperhitungkan kondisi mama dan moodnya papa. Tapi cukup seru. Harus ke sana lagi.

Hari Jumat.

Gw dan adek gw berangkat naik pesawa ke pulau Belitung. Pesawatnya Sriwijaya Air. Cuma ada dua penerbangan yang melayani rute Jakarta - Tanjung Pandan. Pagi sekitar jam setengah tujuh, dan sore jam setengah tiga. Kita naik pesawat yang sore karena paginya gw harus meeting dulu.

Waktu mau mendarat, cuacanya buruk. Hujan lebat banget, sehingga jarak pandang terbatas. Syukurlah, setelah dua kali gagal mendarat, pada percobaan yang ketiga pesawat sukses mendarat. Bandaranya kecil, di tengah kebun sawit.

Dari bandara, kita langsung menuju ke mess kantor papa. Hujan lebat tidak memungkinkan untuk mampir ke sana ke sini juga. Begitu sampai, kita langsung disuguhi makan malam yang SUPER! Ada LOBSTER yang enaaaaaaaaaaaaaaak banget, dan juga sup kepala ikaaan!! Pokoknya super duper mantap. :D

Hari Sabtu

Hari sabtu diawali dengan ajakan papa buat hiking ke Bukit Sari Bunga. Gw pikir ya hikingnya itu cupu gitu. Katanya cuma 6 menit buat sampe ke atas. Tapi gw salah besar.
Medannya berat bangeeeet. Gw berhenti beberapa kali lengkap dengan muntah-muntah. Gwnya ternyata yang cupu. Hahaha. Malu-maluin lah pokoknya.


Setelah akhirnya berhasil kembali pulang dengan selamat, kita siap-siap menuju ke kota. Langsung menuju ke Pantai Tanjung Tinggi! :)

Pantai ini adalah Lokasi shooting film Laskar Pelangi. Pasirnya haluuuus. Ombaknya bersahabat. Airnya biru. Pingin nyebuuuuuur! Tapi kata papa "There's no point ya ke pantai siang-siang. Panas." Hahahaha. Jadilah di situ cuma memanjakan mata dan kaki dengan ombak dan pasir. Di sini sebenarnya bisa snorkling juga, tapi tidak ada petunjuk jelas di mana dan bagaimana.






Puas bermain di pantai, kita sekeluarga ke arah kota check in ke hotel Hatika, tepat di depan Pantai Tanjung Pendam. Beda dengan pantai Tanjung Tinggi, pantai Tanjung Pendam ini dangkal dan berlumpur. Ga bisa main air, tapi strategis untuk menikmati sunset. Sayangnya sorenya gerimis, jadi mataharinya agak malu-malu keluar.

Di pantai Tanjung Pendam ini, kita bisa melihat banyak KEPITING. Banyak banget. Kayak semut berkerumun gitu. Jalannya ke samping bareng-bareng. Lucu-lucu geli gimana gitu. Selain kepiting, kalau diperhatikan dengan seksama, di pesisir pantai yang berlumpur ini ada juga ikan kecil, kerang, udang, rame deh pokoknya. Karena pantainya yang dangkal, kita juga bisa lihat beberapa orang memancing. Paling mantap ya pemandangan pas matahari tenggelam. Epic.



Setelah matahari tenggelam, kita balik ke hotel, makan malam dan pulang. Besok paginya, yaitu tepatnya pagi ini, kita harus mengejar pesawat jam delapan pagi.

Overall, masih kurang seru, karena bebepara tempat andalan pulau belitung macam Pulau Burung belum disambangi. Tapi berhubung ini liburan gratis, ini sudah lebih dari cukup. See you pulau Belitung!

Note: semua foto di blog ini diambil oleh adik saya, Tony Prima Witono

Minggu, 20 November 2011

Melancholic Bitch

Entah bagaiamana mengekspresikan perasaan saya pada band ini. Sering mendengar namanya sejak tahun 2008 atau 2009, tapi baru benar-benar mendengar lagu-lagunya suatu hari di bulan Mei.

Saya suka SEMUA lagu mereka. Di kedua albumnya. Anemesis dan Balada Joni dan Susi. Sebenarnya sedikit bingung. Saya suka lagu mereka karena orang yang mengenalkan saya pada band ini, atau karena band ini memang bagus. Tapi percayalah, lagu-lagu mereka layak disimak.

Saking jatuh cintanya dengan band ini, saya dan orang yang memperkenalkan saya pada band ini kerap menyamakan diri dengan "Joni dan Susi", nama dua tokoh yang ada di album mereka yang kedua "Balada Joni dan Susi". Sebuah album konsep yang tanpa harus berisi lagu-lagu cengeng, menceritakan tentang orang bernama Joni dan Susi yang kawin lari, jatuh miskin, dan karena tidak tega melihat Susi kelaparan, Joni mencuri apel di supermarket. Joni tertangkap lalu masuk televisi. Keren kan.

Waktu berlalu, hubungan naik turun dan pada akhirnya sampai pada satu titik perpisahan. Saya pun berhenti mendengarkan Melancholic Bitch. Terlalu sakit. Terlalu banyak kenangan di setiap lagu-lagunya. Konyol, tapi begitu benar. Sampai akhirnya hari ini, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah link untuk mengunduh lagu-lagu baru mereka. Saya jatuh cinta sekali lagi pada melancholic bitch, dan jatuh cinta lagi pada kenangan masa lalu. Errr..

Coba dengar lagu ini:
http://soundcloud.com/simelbi/taman-bermain-waktu

Tidak terdengar jelas apa liriknya, tapi jelas nada-nadanya membuat perasaan saya seperti tidak jelas. Rasa sakit dan rasa apa pun itu yang dulu pernah ada seperti ada di sini lagi. Galau lagi mungkin. Hahahaha. Tapi lagu "Taman Bermain Waktu" ini kayak punya sihir gitu. Dengerin ini seperti sesaat balik ke Jogja di pinggir jalan ngeliati kopi suatu hari jam dua belas malam di jalan kaliurang. Bisa balik ke situ ga? Huhuhuhu..

Melancholic bitch.

Apakah saya sanggup mendengarkan kamu lagi?

Selasa, 01 November 2011

STALKER !

Pesan moral dari cerita gw di bawah ini adalah :
JANGAN PERNAH MENGANGKAT TELFON DARI PRIVATE NUMBER JAM 12 MALAM!

Karena dari situlah awal dari cerita menarik setengah menakutkan ini.

19 Oktober 2011. Hari pertama private number mulai nelfon nelfon ke nomor pribadi gw. Gw masih inget tanggalnya karena itu adalah hari pertama gw masuk kantor setelah liburan ke bali. Di hari itu juga gw melaporkan kehilangan kartu akses masuk gedung ke kantor security gedung talavera.

Dimulai dari telfon di siang hari yang tidak terangkat. Lalu malam sekitar jam 12, ada telfon yang membangunkan gw dan karena gw bener-bener sedang tidur, gw angkat ga pake mikir. Suara di seberang sana cowok, ga jelas, lagi mabok, dan gw yakin banget dia ngaku sebagai temen kosan gw. Karena gw merasa deket sama temen kosan ini, jadi gw jabanin bego2annya. Pembicaraan bego diakhiri dengan permintaan tidak pantas yang ga masuk di akal. Gw tolak halus, dan akhirnya telfon ditutup.

Gw lalu bbm si kawan kosan, menkonfirmasi apakah dia menelfon. Ternyata bukan. SHIT! Gw langsung sakit kepala, secara percakapan absurd itu benar-benar absurd to the maks lengkap dengan konten tujuh belas tahun ke atas. SUPER SHIT! Siapa sih ini yang nelpon2 :|

Tiga hari kemudian, tepatnya hari sabtu, ada sms dari nomor ga dikenal, nanya "jadi ga latian band?", ditulis dengan bahsa alay. Ga gw waro. Tak lama kemudian, dia sms lagi, mengaku salah sms dan mengajak kenalan. Gw balas smsnya. Tindakan ini adalah kesalahan bodoh gw yang kedua.

Pesan moral kedua:
"JANGAN PERNAH NGEWARO SMS ALAY!!!"

Ada dua alasan gw ngewaro sms ini. Satu. Ada kemungkinan orang ini adalah si private number yang nelpon2 gw. Dua. Mungkin saja dia temannya adek gw. Berhubung nomor pribadi gw dulu pernah dipakai kedua adik gw, maka kejadian begini sering banget. Orang ga dikenal, sms atau nelfon nyari adek gw.

Nah, terus ini juga. Dia sms-sms tepat di saat gw lagi nungguin nyokap di rumah sakit. Jadi sekalian "mengisi waktu". Dan ini berlanjut beberapa hari ke depan walaupun kalau dibikin perbandingan jumlah sms yang dia kirim dan yang gw kirim itu semacam 3:1. Dia sempat nanya, kalau dia sms begini ada yang marah atau engga. Gw bilang ada.

Lama kelamaan, tingkat alay bahasanya semakin parah, Dia sempat ngirimin gw puisi dan lagu. Bahkan kalau gw ga balas smsnya, dia segera memborbadir dengan sms bertanya gw marah atau enggak, tentu saja dengan bahasa alay. Kebanyakan ga gw bales smsnya. Tapi dia tetap giat mengirim pesan digital.

Di samping itu, private number yang menelfon gw tengah malam itu makin getol menelfon. Lebih parahnya lagi, kali ini dia juga menelfon NOMOR KANTOR gw! Gw mulai pusing. Ni orang apaan deh, bisa2nya tahu dua nomor pribadi dan nomor kantor gw.

Things become even worse this week!
Pertama. Si alay yang akhirnya smsnya ga pernah gw bales tiba-tiba mengsms TANGGAL BULAN dan TAHUN LAHIR GW.
Jeng jeng jeng. Gw parno. Gw ga pernah ngasih lihat tahun kelahiran gw di fesbuk.

Kedua, kemarin, secara tidak sengaja, si private number ini keangkat telfonnya. Si pembicara tidak mau menyebutkan nama, dia cuma nyebutin warna pakaian yang gw pakai hari itu.
Jeng jeng jeng... Berarti kemarin gw ketemu sama orangnya.

Sorenya, ada sms masuk ke NOMOR KANTOR gw, dari nomornya si anak alay itu, nyebutin nama lengkap gw, tanggal lahir gw, dan PLAT MOBIL GW!
Jeng jeng jeng...
OH MY GOD! Ini menyeramkan, Gw lemes banget baca smsnya.
Ni si alay ngakunya salah sms, kenapa tiba-tiba ujug2 bisa sms ke nomor kantor gw?
Tahu nama lengkap gw, tanggal lahir gw, plat mobil gw?!?!

Gw yakin, si anak alay yg sms gw ini adalah juga yang suka nelfon2 gw pakai private number ke dua nomor telfon gw. Tapi untuk apa coba?

Setelah berpikir agak panjang, ada dua kemungkinan siapa si penguntit freak ini.

1. ini orang adalah orang kantor gw. Entah siapa. Bisa jadi kolega, atau OB atau Satpam. Mengingat gw pernah ninggalin data dan nomor telpon di kantor sekuriti gedung talavera dan sejak gw melapor itu gw mulai diganggu si private number ini, gw mencurigai beberapa satpam yang ada di gedung kantor gw.

2. ini orang adalah teman jurusan gw. Saat pertama private number ini nelfon gw, gw yakin dia itu menyebutkan nama temen kosan gw. Nama asli dan nama panggilannya. Yang tahu ini kan cuma teman-teman jurusan gw. Hal ini diperkuat dengan kejadian kemarin, ketika si alay ini nelpon nyebutin warna baju gw, dan sms nyebutin plat mobil gw, di hari itu, gw ngelayat ke rumah salah satu temen jurusan gw, di mana di sana gw bertemu banyak teman jurusan gw...

Sore ini, ada kejadian penting juga.
Ketika gw pulang, sesaat setelah gw masuk ke mobil, ada sms masuk dari si alay itu. Isinya cuma tiga huruf.

"plg".

SHIT!
Si stalker ada di gedung kantor gw. Pas gw liat ke arah lift, gw ngeliat ada satpam sedang melihat ke arah gw megang walkie talkie. Gw liatin, ga berapa lama kemudian, si satpam membuat muka.

Gw ngerasa ga tenang. Gw cuma berdoa semoga itu si penguntit cuma penguntit iseng. Cuma pingin godain gw doang. Ga ada maksud apa-apa. Ga pingin ngejahatin gw atau nyulik gw. Itu serem banget.

Demikianlah unek-unek dan ketakutan gw. Maaf ya, curhat pol begini. Paling enggak kan ada dua pesan moralnya. Hahahaha., *tawasatir*

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...