Sabtu, 09 Maret 2013

Lagu dan Curhat



It's The Idle Urban Contemporaries. Musik pendek yang kalau didengarkan memaksa saya untuk berkontemplasi semenit dua menit. Apalagi kalau didengarkan jam jam segini, jam curhat nasional. Hahaha.

Jadi ceritanya saya baru ngestalk teman lama. Anggap saja namanya X. Sudah lama saya tidak berkomunikasi dengan dia. Komunikasi saya terakhir dengan dia agak kacau. Sayanya sih yang kacau. X ini bisa dibilang teman dekat lawan jenis saya yang pertama. Kita berteman baik. Mulai dari main bareng sampai telponan setiap hari. Saya suka temannya, dia suka teman saya. Hahaha. Tapi itu masih SD, SMP. Apalah yang kita tau di umur segitu. Hahaha.

Dia adalah teman yang istimewa. Saya ingat salah satu kalimatnya yang saya ingat sampai sekarang. "Aku percaya kalau menikah itu seharusnya tidak dibatasi oleh suku, agama dan ras." Untuk ukuran anak kelas 6 SD, kalimat itu terdengar keren dan tidak gampang dipahami. Saya sekarang ingin tahu, apakah dia masih berpikiran seperti itu. Oiya, dia juga pernah mengirimi saya kartu ulang tahun elektronik gambar hati yang saya buka di internet dengan bantuan ayah saya. Jadi kebayang bagaimana malunya waktu saya lihat itu.

Lalu waktu SMP tiba-tiba dia menyatakan perasaan suka ke saya dan saya bingung. Hahaha. Perasaan bingung ini entah kenapa dinyatakan dalam bentuk marah. Tak lama dia jadian dengan teman saya. Lalu ada jarak yang di antara kita. Saya sedikit kehilanga. Sedikit cemburu malah. Tapi saya tutupi. Baru sekarang saya menegeri, itulah yang namanya gengsi.

Saya lalu pindah kota, dan dari friendster saya bisa menemukan jejaknya. Saya sempat meminta maaf, dia memafkan. Lalu dari friendster pindah ke facebook. Dan suatu saat di 2009 ketika saya sedang kacau-kacaunya, saya menghubungi dia. Entah kenapa. Lalu akhirnya saya yang malu sendiri karena saya menjadi tidak jelas dan ngarepdotcom sedangkan dia biasa saja, malah tidak lama kemudian punya pacar. Hahaha.

Waktu berlalu, saya lupa soal dia, dan sekarang 4 tahun kemudian, tiba-tiba nama dia muncul di halaman facebook saya, memberi jempol di satu link yang saya share. Membuat saya tergoda untuk melihat isi profile facebooknya.Wajah tidak banyak berubah. Dilihat dari positngan-postingannya, sepertinya dia sedang galau. Dan saya tidak melihat kata-kata in a relationship di profilnya. Dia sudah bekerja di negara tetangga. Keluarganya juga tampak bahagia. Baguslah.

Saya tidak bisa tidak tergoda untuk bertanya-tanya, apakah bisa terjadi yang namany CLBK hahaha setelah 12 tahun berlalu? Atau ini cuma karena saya saja yang mentok tidak bisa ke mana-mana saja ya, hahaha.
Saya menutup halaman facebooknya dan memutuskan untuk menulis tentang dia itu di sini. Bagaimana pun juga dia pernah menjadi teman saya yang paling baik. Saya berharap semoga dia sukses dan bahagia selalu. Amin.

Ya sudah, mau cerita itu saja. :p

Tidak ada komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...