Kamis, 09 Januari 2014

Bagaimana Menutup 2013 dan Membuka 2014

2013 adalah tahun yang sangat penuh. Semua kceriaan hidup ada di situ.
Menyudahi usia 25.
Naik gunung.
Diving trip.
Clubbing.
Travelling ke Sulawesi Selatan.
Impulsively nyetir ke Bandung pp
Tabrakan mobil.
Diet mati-matian.
Berat badan turun ke 48 kg.
Half marathon!
Family photoshoot.
Have to many crushes.
Accept rejection.
Fail to achieve couple things.
Mulai suka masak.
Mulai mencari makna hidup yang lebih dalam lagi.
Kelas Inspirasi, FGIM.
Mulai menulis lagi.
Membeli properti.
BOKEK!
have an affair!
Lost in love, lost in my own feeling..
Dan 2013 ditutup dengan keyakinan bahwa 2014 nanti bakal jadian sama si oknum MS.

Lalu 2014 dibuka dengan emosi jiwa.
MS ternyata adalah dongeng anak-anak yang terlalu naif, dan dalam sekejap MS menjadi kisah sendu lainnya, bergabung dengan kumpulan cerita galau Gita 2013 lainnya. hahaha. pelajaran bergarga untuk tidak terlal gampang meletakkan hari di sembarang orang. Dan rasanya seperti lelah. 2013 kemarin banyak sekali orang datang dan pergi. #futurehusband itu mungkin memang mitos. Mulai menyerah dan pesimis. Kesendirian tidak terlalu menyeramkan nampaknya. Hahaha.

2014 katanya adalah tahun kuda, tahun untuk bekerja keras. Ya, mungkin tahun ini harus lebih fokus ke perbaikan kualitas diri sendiri. Bertahan sampai 2015 untuk kemudian resign mungkin. Mencari sesuatu yang lebih bermakna untuk dikerjakan.

Tahun ini resolusi saya adalah menjadi warga negara yang baik. Berusaha berkontribusi mengurangi kemacetan jakarta dengan berpatisipasi di #onedaynocar, mencoba jadi pemilih cerdas, dan taat peraturan lalu lintas.  Semoga bisa deh. Hehehe.

Jadi marilah kita mulai 2014 dengan kalem. Lebih woles lah git, pengendalian diri juga. You can not always be the one that control everything kan ya?
:)


Tidak ada komentar:

Menulis Itu Penting, Git, Jadi Terus Menulis Ya...

 Postingan pertama di 2024, waktu begulir sangat cepat tiba-tiba sudah masuk penghujung April. Ada banyak yang ingin diceritakan, tapi terla...