Sabtu, 01 Februari 2014

Disconnect to Connect




Pas nonton iklan di atas, saya merasa tersindir. Memang kalau sedang asik dengan dunia maya, semua di sekitar rasanya seperti menghilang. Apalagi kalau sedang menunggu, asik dengan gadget itu rasanya benar-benar membantu membunuh waktu. Misalnya lagi di busway, lagi nunggu antrian dokter, perasaan cuma komen-komean foto di path doang, eh tiba-tiba nyampe. Hehehe.

Dan oleh karena itu ketika seseorang tidak eksis di dunia maya, dia rasa-rasanya seperti tidak benar-benar ada di dunia ini. Maksudnya gini. Kalau kita kenalan sama orang dan dia ga punya akun facebook, ga main line, ga main path, ga main instagram, atau ketike di googling juga ga ada, kita semacam mempertanyakan kebenaran dari keberadaan orang ini. Aneh ya. Padahal facebook, line, path, instagram, itu kan sesuatu yang bisa dikamuflase dan ga 100% menjamin keberadaan seseorang juga.

Dan mungkin nanti lama-kelamaan kita lupa bagaimana lagi cara bercengkrama secara analog. Kita gagap beramah tamah, atau saling bertanya kabar. Kita luput memperhatikan detail kecil lawan bicara kita atau luput memperhatikan perubahan signifikan orang di sekitar kita. Dan jangan-jangan apa yang kita lakukan di dunia nyata, semata-mata ya untuk dunia maya. Saya pernah hampir di tahap seperti itu soalnya.

Misalnya nih ya, saya rajin lari semata-semata buat pamer di facebook. Atau travelling, biar dapet foto bagus untuk dipajang di instagram. Tapi kan bukan itu inti dari lari atau travelling.

Kemarin ini nih, hp saya rusak dan ga bisa dinyalakan. Saya sedih karena banyak foto-foto yang  belum dibackup. Selama 24 jam saya tidak bisa dihubungi dari mana-mana. Well,  konyol sih kalau kita berasumsi seseoang tidak "benar-benar ada" atau "menghilang" hanya karena telfon selulernya rusak ya. Tapi dari situ saya jadi sadar ada banyak hal yang bisa saya lakukan selain melototin hp saya seharian. Saya mencoba memperhatikan isi rumah saya, gerak gerik ayah ibu saya, raut muka orang-orang, kalimat yang mereka ucapkan, warna langit, warna rumput, bentuk jalan. Hahaha. Bikin jadi lebih banyak mikir juga sih.

Kesimpulannya, sekali sekali memang harus coba disconnect to connect. Hehehe.

1 komentar:

Adi Hidayat mengatakan...

Disconnect to Connect ya? rasanya ini adalah musuh gw, soalnya gw kerja di media online... hahaha

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...