Sekarang dua tiga Gitaditya.
Kamu mau apa?
Kebijaksanaan.
Itu saja?
Iya.
Kebijakasanaan untuk bersikap dan membahagiakan semuanya.
Itu utopia.
Tapi boleh kan?
Kamu harus memilih biasanya.
Bila saya harus memilih membahagiakan siapa, bagaimana dengan kebahagiaan saya?
Kamu tahu cinta?
Iya.
Kalau kamu cinta, kebahagiaanmu tidak sepenting itu lagi.
Jadi, siapa yang lebih kamu cinta?
Entah.
Entah. Sungguh entah.
Entah ayah saya, entah calon ayah dari anak-anak saya.
Kamu menggenggam terlalu erat.
Iya, saya takut jatuh.
Hahahaha.
Yin yang.
Keseimbangan.
Hidup itu tidak adil.
Terima saja makanya.
Iya.
Dan saya belajar untuk tidak mengeluh.
Harus.
Belajar untuk tidak takut juga.
Takut apa?
Iya, tidak takut kehilangan hal-hal yang saya ingin agar itu selalu ada di dalam saya.
Toh, kita tidak pernah benar-benar memiliki sesuatu kan.
Kamu tidak takut kehilangan dia?
Tidak. Tidak lagi.
Karena dia memang tidak akan pernah hilang apa pun yang terjadi nanti.
Maksudnya?
Iya, ketegarn ini, kekuatan ini, semua itu dia yang menanamnya.
Kalaupun akhirnya dia tidak untuk saya, jejaknya tetap di sini.
Kamu sedih kah tapi?
Sangat.
Tapi hidup memang tidak adil kan.
Hahaha. Iya.
Kamu dua tiga Gitaditya.
Iya. Saya sudah dua tiga.
---
Minggu, 11 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Itu Penting, Git, Jadi Terus Menulis Ya...
Postingan pertama di 2024, waktu begulir sangat cepat tiba-tiba sudah masuk penghujung April. Ada banyak yang ingin diceritakan, tapi terla...
-
Nulis blog dengan judul ini agak kontradiktif ya. Kan yang udah kejadian di Bali harusnya tetap tinggal di Bali. Kalo ditulis, jadinya ga &q...
-
gw baru baca kompas 19 Agustus hari ini di PSIK. Pas membuka halaman OPINI, mata gw langsung tertuju ke sebuah artikel yang berjudul "E...
-
Hari ini tiba-tiba dapet pertanyaan random dari Mba Susan, " Pernah ga sih sebelum ketemu sama si mas ini mau menyerah untuk pasanga...
1 komentar:
Gita ulang tahun kah? Well, happy happy birthday! ;D
Posting Komentar