Iya beneran kabar gembira. Hehehe.
Setelah tahun lalu sahabat-sahabat wanita saya berderet-deret menikah, tahun ini giliran sahabat-sahabat pria saya menikah setelah tahun lalu jomblo berjamaah. Selain menikah, beberapa yang galau menahun juga akhirnya punya pacar.
Seingat saya, tahun lalu saya itu nelangsa berat Semacam "Ini kenapa temen-temen gw nikah gw masih gini-gini aja". Untuk sekarang, hmmmm, saya sunggung senang untuk sahabat-sahabat saya. Tapi sesungguh-sungguhnya juga jadi semakin gentar sih, semacam "Ini kenapa temen-temen gw yang lain juga pada nikah gw terus aja begini".
At some point, I feel so pathetic. Iya. Galau akut di path. Tapi musti gimana?
Mungkin awalnya ini aja. Jangan denial. Bahwa harus jujur sama diri sendiri kalau memang takut. Takut sendiri terus, takut ga punya pasangan. Pertanyaan berikutnya : apakah saya sudah menjadi orang yang tepat untuk dijadikan pasangan oleh orang yang saya anggap tepat?
Soal kayak gini endingnya emang harus pake iman sih. Be a good woman, and the right man will finally find me. I do believe. And how to definde good? Still not sure about that actually, tapi mungkin "good woman" harusnya adalah wanita yang bisa membawa kebaikan untuk sekelilingnya.
Mungkin, entahlah. Terlalu umum. Hehehe.
Pagi-pagi galau, gimana kalau sekarang cepet mandi terus ngantor? Okesip.
Setelah tahun lalu sahabat-sahabat wanita saya berderet-deret menikah, tahun ini giliran sahabat-sahabat pria saya menikah setelah tahun lalu jomblo berjamaah. Selain menikah, beberapa yang galau menahun juga akhirnya punya pacar.
Seingat saya, tahun lalu saya itu nelangsa berat Semacam "Ini kenapa temen-temen gw nikah gw masih gini-gini aja". Untuk sekarang, hmmmm, saya sunggung senang untuk sahabat-sahabat saya. Tapi sesungguh-sungguhnya juga jadi semakin gentar sih, semacam "Ini kenapa temen-temen gw yang lain juga pada nikah gw terus aja begini".
At some point, I feel so pathetic. Iya. Galau akut di path. Tapi musti gimana?
Mungkin awalnya ini aja. Jangan denial. Bahwa harus jujur sama diri sendiri kalau memang takut. Takut sendiri terus, takut ga punya pasangan. Pertanyaan berikutnya : apakah saya sudah menjadi orang yang tepat untuk dijadikan pasangan oleh orang yang saya anggap tepat?
Soal kayak gini endingnya emang harus pake iman sih. Be a good woman, and the right man will finally find me. I do believe. And how to definde good? Still not sure about that actually, tapi mungkin "good woman" harusnya adalah wanita yang bisa membawa kebaikan untuk sekelilingnya.
Mungkin, entahlah. Terlalu umum. Hehehe.
Pagi-pagi galau, gimana kalau sekarang cepet mandi terus ngantor? Okesip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar