Selasa, 19 Agustus 2014

Resensi Buku : Absurdity, (Iya, dengan koma)


Kalau ada yang bilang hidup itu tidak hitam putih, buku ini mungkin bisa membantu kamu untuk mengerti kenapa. Lihat saja nama pengarangnya : Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama. Panggilannya? Silakan jejerkan inisial dari tiap kata namanya. Hihihi.

Sesuai dengan judulnya, "absurdity," (iya, itu belakangnya pake koma), buku ini berisi sembilan tulisan tentang rangkaian kejadian absurd tapi nyata yang dialami penulis. Mulai dari kecengan yang diberi nama julukan ubur-ubur dan tukang es batu, bapak kos mata duitan, ujian yang selalu dapat B, teman kos Intel, kuntilanak, ular kobra, pokoknya absurd. Saya pribadi sudah lama membaca cerita cerita ini karena sebelumnya sudah dipublikasikan di blog pribadi penulis. Dan kadang sehabis membaca cerita-ceritanya saya suka mikir "perasaan gw kuliah ga gini gini amat, ni orang kenapa aneh-aneh banget sih hidupnya".

Satu hal yang menonjol dari buku ini adalah ejaan dan pemilihan katanya yang serius walaupun ceritanya kurang begitu penting. Semua kata asing ditulis miring dan gaya ceritanya macam mau cerita kisah roman ala ala novel. Coba, kapan terakhir kamu membaca kata bersungut-sungut? Kalau masih penasaran dengan tulisan Fikri yang lain, silakan kunjungi kompasiana.com/fikrifikri atau fikrifikri.wordpress.com yah, terutama tulisan doi periode 2010 - 2011. Hihihi.

Katanya sih, seri absurdity, ini akan ada bagian keduanya, pokoknya sampai penulisnya lulus kuliah dan dapat gelar sarjana. Kalau sudah baca yang ini pasti penasaran gimana si penulis akhirnya lulus S1. Hahaha.
Keren Fik! Ayo cepetan terbitin bagian keduanya yak ;)

*Fikri saat ini berdomisili di Cirebon, coba-coba bertani bawang sembari jadi content-writer salah satu perusahaan kreativ di Jakarta. Sekali-kali dia main ke Jakarta untuk setor muka ke kantornya, atau kalau lagi kangen dengan kawan-kawannya, atau kalau ingin menghirup satu dua teguk alkohol di salah satu tempat ngebir murah meriah di bilangan Kemang.

[ ]

Tidak ada komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...