Sabtu, 30 Oktober 2010

Gen Gen Gen Gen Dut Dut Dut Dut

Tadinya saya pikir saya tidak akan masuk kategori orang yang memikirikan dengan sangat bentuk tubuh saya. Tapi di usia saya yang ke dua puluh tiga ini saya SALAH.

Hahahaha..

Teman-teman kantor saya hmmm, apa ya istilahnya.. Ini mungkin: memiliki minta khusus seputar berat badan dan cara-cara untuk mempertahankan badan dalam kondisi ideal baik bentuk maupun berat. Hahaha.

Sudah ada banyak cara yang saya tahu untuk itu. Mulai dari minum air lemon, makan buah terus menerus selama tiga hari untuk detox, tidak makan nasi kalau malam, nge-gym rutin, jogging tiap pagi. Awalnya saya cuek. Tapi lama-lama terpengaruh juga. Kalau saya berkaca, saya suka mengeluh. Ini kenapa lemak ga mau pergi, ini kenapa paha saya semakin besar, ini kenapa perut semakin montok, pantat apalagi. Hahaha. Makin semok.

Iya sih, kalau ditinjauh dari segi kesehatan, kalau kita makannya sembarangan dan ga rutin olahraga, memang banyak penyakit yang bisa datang ke tubuh kita. Jantung lah, ginjal lah, kanker lah, yang bilamana hal hal tersebut betul terjadi di tubuh kita, akan menggiring kita ke kerugian moriil dan materiil. Uang hilang, kebahagiaan melayang (*lebay). Kita sebagai manusia pasti tidak mau hal itu terjadi. Saya jadi bertanya-tanya, apakah itu kodrat bahwa manusia takut jatuh miskin dan takut mati?

Tapi bagi saya, masalah perdietan dan menjaga kesehatan ini lebih fatal kalau dilandasi oleh alasan harga diri. Maksudnya? Maksudnya gini. Siapa sih yang ga seneng kalo tiba-tiba ketemu orang dibilang "woooow, lo kiurus banget sekarang.. GILA.. kece abis lo..." Seneng kan kan kan? Tapi coba, kalo tiba-tiba ada yang lama ga ketemu bilang :" Ya ampuuunn,,, bulet ya sekarng..." atau ini misalnya "GITA! LO kok sekarang GENDUT???" . Tidakkah itu menggoncang iman? Hahaha. Gendut = jelek = ga bisa pake sembarang baju = minder . Itu ekuasinya, walau tidak berlaku secara umum di semua wanita.Walaupun di beberapa kebudayaan, wanita yang dianggap OK adalah wanita yang berbadan subur, bukan kurus kerempeng, tapi sepertinya otak orang-orang sekarang bener-bener di set bahwa CANTIK = KURUS, sehingga GENDUT = jelek.

Jadi apa maksud tulisan ini? Entahlah saya juga sedikit agak bingung. Hari ini saya melakukan yoga setelah enam bulan libur dan rasanya capek sekali dan saya merasa GENDUT. ITU TOLOL SUPER TOLOL dan saya sedang berusaha mendoktrin diri saya bahwa pandangan saya itu TOLOL SUPER TOLOL. Ayo ibu Gita, dunia ini begitu luas, lebih luas daripada urusan diameter lemak di perut Anda atau ukuran baju anda yang transformasi dari S ke M.

Dan coba liat baik-baik morfologi kata GENDUT. Terdiri dari GEN dan DUT.

GEN, artinya genetik, generasi, apalah itu. Apa yang ada dalam tubuh anda, itulah pemberian yang mahakuasa. Stop complaining, live with it.

DUT, berasal dari kata DANGDUT. Lihatlah penyanyi dangdut, walau perut bergelambir, tapi mereka tetap ceria mengenakan baju mini bergoyang seksi menikmati hidup. Jadi nikmatilah hidup anda laksana penyanyi dangut di atas panggung!


Selamat pagi dan hepi wiken!! :)

3 komentar:

Ikra Amesta mengatakan...

penasaran pengen liat Gita yang (katanya) gendut itu

me mengatakan...

jangan bingung git ;) perbedaannya bukan semata dari "how you look" tapi yg lebih penting: how you feel about yourself. nanti saat badan lo ringan dan sehat, lo bisa rasain sendiri lebih nyaman :)

Dee Dee Sabrina mengatakan...

hahaha darimana deh itu

GEN = genetik
DUT = dangdut

ngaco! *ngakak

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...