Rabu, 25 Mei 2011

Time Will Tell :)

Dimulai dari twitnya Sasa yang masih kelas 8 - setara dengan 2 SMP.

"Am I falling for the right one?"


Saya pernah punya pertanyaan yang sama sekitar tiga empat tahun yang lalu. Salah. Bukan. Bukan tiga empat tahun yang lalu, tapi sekarang! Jauh di dalam lubuk hati saya yang paling dalam, saya juga menanyakan hal yang sama. Saya pikir saya punya jawabannya. Maka saya jawab.

"Time will tell :)"

Beberapa menit kemudia Putri mengutip percakapan sederhana itu dan menambahkan satu pertanyaan.

"How long should I wait for that time?"


Jegeeeeeeer. Hahahaha. Saya tidak tahu jawabannya. Mungkin tahu, tapi malas menguraikannya dalam bahasa yang gampang, ga muluk-muluk, dapat dimengerti, hanya dalam seratus empat puluh karakter. Hahaha.

Iya, waktu akan menjawab, tapi bukan waktu yang benar-benar menjawab. Soalnya sebenarnya yang tahu jawabannya kan diri kita sendiri. Ketika kita yakin akan satu hal yang benar dan pasangan kita memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai bagian dari "hal yang benar", maka dialah the right man.

Tapi masalahnya, kita belum benar-benar tahu apa yang benar buat kita. Atau bisa saja hal yang kita anggap benar berubah menjadi salah - kita merubah pegangan hidup kita. Semua faktor bisa terjadi dalam suatu rentang waktu tertentu. Tapi kuncinya adalah hati kita sendiri.

Berapa lama pada akhirnya hati kita bisa melihat apa yang sesungguhnya kita cari dari pasanan kita?
Berapa lama pada akhirnya hati kita bisa mengerti apa yang kita butuhkan dalam hidup ini?
Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk meneguhkan diri menyatakan sesuatu itu salah atau benar?
Berapa lama kita bisa bertahan dalam satu pendirian dan tidak goyah dengan pendapat dari luar?
Hanya dengan menjalaninya, seiring waktu bergulir kita bisa menjawannya.

Ngerti ga? Ngerti ga?
Hahaha.

Jadi Putri, jawabannya adalah :
"Nobody knows. Time will tell, don't count it - just let it flow :D"

****

Selasa, 24 Mei 2011

Avril Lavigne dan Uvigne dan Ivigne


Hari Rabu 11 May lalu secara mendadak saya diajak nonton konser Avril Lavigne bareng Aji dan Nino, teman kuliah saya. MENYENANGKAN! Hahahaha.. Ikut loncat-loncat dan nyanyi sambil teriak-teriak, berkeringat, baju basah, sensasi yang menyenangkan!

Beberapa hal sempat jadi bahan pembicaraan saya dan Nino terkait dengan pengunjung konser ini. Saya mencela beberapa perempuan kece yang datang dengan sepatu berhak tinggi. Ini konser Avril gitu loh, loncat-loncat, ngapain pake hak tinggi? Nino bilang karena mereka ingin tampil cantik. Hahaha. Ini saya mungkin sirik . Kritis dan sirik memang beda tipis.

Yang kedua soal pengunjung konser Avril ini. Agak aneh. Semua umur ada. Dari orang muda usia 20an macam saya dan Nino yang menghabiskan masa SMA dengan lagu-lagu Avril, anak-anak SD beserta ibu-ibunya- baik yang berjilbab maupun yang tidak-, anak-anak baru puber usia SMP, dan juga orang kantoran usia dua puluh akhir mendekati tiga puluh. Ini terlalu luas untuk konser musik Avril. Maksud saya, kata-kata di lagunya Avril ini kan kata-kata yang kurang “baik” untuk anak SD.

"What the hell!",
"Damn!",
"I like messing in your bed!"

Tapi saingan saya loncat-loncat itu ya anak anak yang tingginya cuma sebahu saya. Saya sendiri tingginya cuma seratus lima puluh sekian. Bahkan ada satu anak yang masih bawa tas gambarnya princess. Hahahaha. Ini tertawa ironi.

Anak SD sekarang sudah ga punya lagu anak-anak. Jaman saya SD, saya masih mendengarkan trio kwek-kwek, dan beberapa grup vokal anak yang saya lupa namanya. Lagu-lagunya masih sekitaran menyontek, sakit perut karena jajan, atau jalan-jalan tamasya. Ke mana jaman itu pergi? :(

Tadi malam adik sepupu saya yang baru lulus SD mengajak saya chat via facebook.

"Mbak Tya nonton Avril Lavigne ya?"
"Iya dooong"

"Huuu seruu."

"Emang kamu juga suka Avril?"

"Iya Mbak! Aku suka Avril Lavigne."

"Emang kamu ngerti arti lagu-lagunya Avril?"

"Enggak Mbak, aku ga punya lagu-lagunya."

"Jadi kamu ga ngerti lagunya?"

"Nggak"

"Tapi suka Avrilnya?"

"Iya"

"Waaaah. Kamu kalau suka sama penyanyi harus punya lagunya dan harus ngerti dong arti lagunya. Kalau ga ngerti gimana bisa suka?"

"Hehehe, iya sih Mbak."


Jangan-jangan sebagian besar anak SD yang kemarin nonton Avril itu sejenis juga sama sepupu saya. Tidak tahu apa arti lagunya, cuma ikut-ikut saja, dan kebetulan orangtuanya punya duit, jadi bisa beli tiket tiga ratus ribuan dengan gampang. Waduh.

Jadi ingat bercandaan salah satu teman saya, Fachmi aka Bendot, yang tidak bisa ikut nonton Avril. Dia menulis di akun twitternya demikian:


"Bagi yang menonton konser Avril malam ini, jangan lupa menyaksikan Uvigne dan Ivigne bada isya."

Hahaha. Waktu datang ke konser Avril dan melihat begitu banyak anak usia SD ikut nonton Avril, saya tertawa sekali lagi. Kita memang butuh "Uvigne dan Ivigne", jika anda paham maksud saya. Hahahaha. Ironi maksimum.

_________________

Selasa, 17 Mei 2011

Kabar Gembira

Hari ini gw ketemu temen-temen kuliah gw. Tak diduga-duga, temen gw yang namanya Shany bilang kalau dia akan menikah 17 Juli 2011.

Wow..

Mata gw berkaca-kaca di tempat. Ahahahaha. Seneng sekaligus terharu.
Akhirnya tiba juga saat-saat kayak begini. Ketika temen baik lo bilang dia mau nikah. Ketika kita ngomongin kebaya buat dipake ke nikahan temen baik, katering, undangan, souvenir, dan itu buat nikahan temen baik lo.

Hiks. Terharu dan senag!

Ini di atas ini foto gw sama shany sekitar tahun 2005 atau 2006 gitu. Sorry Shan, gw cuma punya foto bareng lo berdua pas lo belum pake jilbab. Hahaha.. Serius Shan, gw seneng dengernya. Selamat yaaaa!!!!

*masih menulis dengan berkaca-kaca

Kamis, 12 Mei 2011

Remember 12 May 1998

Bahwa ternyata butuh lebih dari sekedar nyali dan nyawa untuk menyuarakan sesuatu,
tapi juga integritas ketika mendapatkan apa yang dimau.

Bahwa ternyata kebenaran itu hanyalah slogan berwarna abu yang bisa diciptakan dan lalu dilupakan.

Bahwa ternyata kemerdekaan adalah sikap, bukan keadaan, bukan pemberian.
Merdeka dari rasa takut, merdeka dari para pengecut.

Bahwa ternyata pergerakan kita adalah pedang bermata dua:
tanpa pengetahuan
tanpa kebijaksanaan

Dan sekarang ada di mana kita?
Masih gamang, kawan.
Kita lelah.
Saya?
Kalah.

Remember 12 May 1998.

Selasa, 10 Mei 2011

Green Office

Pagi ini, Izkie, teman SMA dan kuliah gw yang ajaib hahaha, tiba-tiba BBM gw. Dia nanya lebih kurang seperti ini. "Git, gw googling, kantor lo di talavera katanya green office ya?"

Eh? Gw aja yang ngantor hampir setahun baru denger. Hahaha. Setelah gw pikir-pikir, iya juga sih. Mengapa demikian? Mari kita lihat beberapa penjelasan di bawah ini.

1. Dindingnya kaca.

Iya, jadi dari atas sampai bawah, dindingnya kaca. Gw mencoba mengambil gambar yang tampak dari tempat gw duduk dengan kualitas kamera seadanya ya.. Hahaha. Dengan melihat gambar di atas, bisa paham maksud gw kan? Jadi kondisi kantor gw ini "transparan" gitu. Ini semuanya loh. WC-nya juga. Jadi gw bisa pup sambil ngeliatin jalan tol. Dan itu menyenangkan.

Gw ga yakin pasti apa hubungan antara dinding transparan dengan green office ya, tapi sisi positifnya adalah sinar matahari dapat masuk dengan bebas ke kantor gw. Itu sehat kan ya berarti. Hehehe. Kalau hujan, kita juga bisa nonton awannya jalan dari barat ke timur. kalau lagi cerah, gw juga bisa ngeliat Gunung Salak :)

2. Matikan lampu!


Shell punya kebiasaan unik. Jam 12 sampai jam 1 siang lampu kantor dimatikan. Selain untuk hemat energi, juga untuk mendorong karyawannya makan siang, ga kerja terus, work - life balance istilahnya.

Kalau malam juga. Kalau sudah jam tujuh, satpam akan datang mengabsen orang-orang yang ngelembur. Aga "mengintimidasi", jadi bawaannya pingin cepat pulang. Hahaha. Lalu daerah yang sudah ga ada orangnya, dimatikan deh lampunya. Ini juga mendorong orang buat ga kerja sampai malam amat. Hahaha.

3. Pengolahan air dan sampah

Setahu gw pengolahan air gedung kantor gw berkonsep "green". Jadi air bekas itu dipakai untuk menyiram tanaman. Terus tempat sampahnya juga dipisahkan, yang basah dan yang kering.

Kalau dulu, di setiap disepenser disediakan gelas kertas. Tapi kemudian lantai gw memutuskan untuk tidak memakai lagi gelas kertas dan membawa gelas sendiri untuk mengurangi sampah kertas.


Bagaimana? Cukup hijau ga kantor gw? Hehehe. Kayaknya si biasa aja, tapi setelah dipikir-pikir, kantor gw ini cukup nyaman dan menyenangkan hehehe. Mau pindah kerja? Sini ke kantor gw aja ehehehe :p

Senin, 02 Mei 2011

Lari Pagi dan Jaga Makan!

Yey yey yey...
Lingkar perut gw mengeciiiil!!
Hahaha.. Seneng bener deh gw..

Jadi ceritanya, gw mulai merasa badan gw ini 'berat'. Engga, gw ga gendut, tapi badannya tuh ga ok. Pake baju apa aja jadinya kok jatuhnya jelek. Ditambah temen-temen kantor gw tuh kan yang super OK bodinya kan, jadi gw minder.

Jadi mulai tahun 2011 gw mulai mencoba untuk membatasi makan. Makan ga usah banyak-tapi selalu tepat waktu, dan kalau kuat ga usah makan malam. Ini hasilnya ga begitu berasa di gw sih, malah yang ada gw sering ngerasa kelaparan. Gw ga menerapkan satu metode diet tertentu sih. Tapi intinya, diet itu sesuatu yang menyiksa. Jadi kalau gw ga mau menyiksa diri gw dengan makan yang ga enak, mending kan gw melatih diri gw makan yang sehat dan cukup.

Nah, nyokap gw bilang, gw itu harus olahraga. Iya sih, emang harus olahraga. Satu-satunay olahraga yang gw tekuni itu.... err... ternyata tidak ada. Hahaha. Paling sih waktu kuliah gw rajin lari pagi bersama anak2 kosan. Maka mulai minggu kemarin, gw nyoba buat lari pagi lagi. Tiga puluh menit udah bikin gw bengek berasa mau pengsan. Hahahaha.. sudah menurun ini daya tubuh gw..

Tapi yang penting berkeringat kan ya? Jadi walau cuma tiga puluh menit, pokoknya gw berkeringat. Hahahaha. Gw nyoba lari pagi hari senin dan hari rabu. Hari kamis, celana yang biasa melekat seksi di pantat gw kok berasa longgaaar yaaaa... yey yey yey! Senang deh gw :D

Besok pagi mau nyoba lari pagi lagi ah. Sebenernya gw agak takut ini lari pagi cuma semangat di awal. Buktinya adalah pagi ini. Walaupun gw uda masang alarm, tapi gw ga bisa buka mata. Hahaha.. Jadi gw mau nyoba lari pagi lagi besok pagi. Gw sengaja nulis ini di blog, biar harga diri gw terpacu. Hahaha.. Masak udah nulis panjang-panjanf eh ga tahunya cuma semangat di awal. Hihihi..

Semangat gitskaiii!! Semoga bukan euforia semata! AMIN.

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...