Day 2 - 13 May : Capetown!
Perjalanan dari Singapore ke Johannesberg itu sekitar 10-11 jam. Supaya tidurnya enak, setelah makan malam pada mesen wine. Saya tentunya juga ikut memesan. Waktu saya minta ke pramugaranya, doi bilang dengan tenang "I'm sorry, but you know we have this limitation of age to the passenger to have a wine..."
Jeng jeng jeng.
Hahahaha. Saya jutek di tempat, teman-teman saya yang lain cuma ngetawain saya. Awet muda :)
Perasaan saya udah tidur, bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, masih belum sampai juga. Pesawat akhirnya mendarat di Johannesberg sekitar pukul tujuh pagi waktu setempat. Kita tidak turun, cuma menunggu di pesawat. Sekitar 45 menit setelah urusan ini itu, akhirnya pesawat berangkat menuju Capetown. Pemandangan sepanjang perjalanan dari J-berg (bahasa asik Johannesberg hehehe) ke Capetown dari pesawat saja sudah bikin deh-degan. Saya masih belum percaya sedang berada di atas benua Afrika.
Begitu sampai di bandara, standardlah. Imigrasi, ambil bagasi, ambil uang di ATM dan kita ke tempat rental mobil untuk mengambil mobil yang akan dipakai selama kita di capetown. Kita memesan Audi A4. Tapi begitu sampai di tempat, ternyata dapatnya Chevrolet. Well, sama-sama mobil OK. Hahaha.
Dari Bandara, kita segera menuju ke hotel The Capetonian. Dengan bantuan GPS, ga ada masalah yang berarti sih. Setelah check in, kita pada mandi lalu siap-siap jalan nganterin Agung ke hotel istrinya, terus ke Table Mountain! Yey :)
Table Mountain
Table mountain adalah tempat yang HARUS kamu datangi kalau kamu ke Capetown. Ini gambar Table Mountain yang saya ambil dari google untuk menjelaskan posisi kota Capetown dan Table Mountain.
Jadi, liat gunung yang rata di tengah? Nah itu namanya Table Mountain. Terus di sebelah kanan ada gunung lancip? Itu naman Lions Head. Bagian bawah sebelah kiri, itu Waterfront.
Menuju ke Table Mountain, ada banyak pemandangan yang mengagumkan. Langit yang bersih, udara yang sejuk. Hiks. Benar-benar bikin saya ga bisa berhenti foto.
Sistem pariwisata di Capetown memang OK punya. Petunjuk jalan yang lengkap dan ada pos Tourist Information membuat kita berhasil sampai ke lokasi Cable Car nya. Jadi untuk sampai ke atas Table Mountain, kita harus naik Cable Car, semacam kereta gantungnya gitu. Kalau mau hiking juga bisa loh. Tapi itu dingin banget.
Pemandangan begitu sampai di atas benar-benar BAGUS! Kota Capetown terlihat cantik dari atas sini :D Kalo lagi Summber, sunset dari tempat ini pasti bagus banget.
Kita makan siang di sini. Ber empat, makan kenyang plus buka satu botol wine, total nya IDR 400rb. Hahaha. Murah amat yak.
Setelah makan, kabut turun, jadi yang tadinya cerah terang benderang, jadi gelap dan sejauh mata memandang cuma ada kabut. Kita memutuskan untuk jalan-jalan menyusuri table mountain. Seru, berasa ada di dunia fantasi antah berantah gitu. Hahaha.
Satu hal yang cukup membuat saya kagum dengan Table Mountain ini adalah infrastruktur dan fasilitas penunjuang yang yang OK, bersih, pelayanannya yang memuaskan dan keramahan orang-orang sekitarnya. Bahkan setukang parkinya pun OK. Waktu kita baru parkir, tukang parkirnya menghampiri kita. "Hello, my name is John, I will take a good care of your car. You wanna go up? Put on your jacket. It will be very cold up there." Dan emang bener, di atas itu dingin banget. Untung kita diingetin sama si John. Kalau engga, mati beku lah di sana. Uang parkirnya sebesar 10 rand, itu sekitar 10ribu rupiah.
Oiya, pas datang, kita juga difoto sama petugasnya, terus pas kita mau pulang, ternyata foto kita sudah diolah menjadi tiga buah kartu post dan satu gantungan kunci dengan latar belakang Table Mountain, lengkap dengan CD foto dan satu map berisi keterangan tentang kota Capetown. Mapnya bagus loh. Harganya 200ribu. Kita ambil, karena menurut saya itu cukup setimpal dengan harga dua ratus ribu. Hehehe.
Setelah puas bersenang-senang di Table Mountain. Kita baik ke Capetown menjemput mbak Dina untuk dinner di Waterfront. Ini semacam Mall di pinggir dermaga dengan pemandangan yang indah dan pilihan makanan yang banyak. Sayang ketika kita ke sana hujan, jadi ga bisa leluasa untuk memilih tempat makan yang outdoor.
Beda sama Indonesia, walaupun dia di pinggir dermaga, tapi airnya bersih dan ga bau. Hahaha. Kalo di Jakarta entah kenapa yang saya ingat langsung Muarah Angke. Hahahaha.
Selain makan, di sana kita mencari SIM card yang bisa dipakai untuk internetan. Jadi Agung bawa dari Jakarta modem wifi. Ternyata ga susah mencarinya. Kita nemu di counternya Vodacom. Satu kartu harnya 200 Rand, setara dengan 220ribu, untuk internet kapasitas 2 Giga. Itu lebih dari cukup. Selama 8 hari di sana, kita semua bisa online dan BB-an dengan aman lancar sentosa :)
Di sana kita makan di restoran San Marco. Pelayannya cantik, kayak Alicia Keys. Hahaha. Suasananya enak dan cukup nyaman, terlepas dari angin lautnya yang dingin ngin ngin. Porsi makanannya besar banget. Saya waktu itu cuma pesan pancake karena merasa masih kenyang dengan makan siang waktu di Table Mountain. Harga wine di sini kan murah, oleh karena itu kita tetap pesan wine dong. Hehehe.
Cheers for first day in Capetown! Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam waktu capetown, which is itu jam empat pagi waktu Indonesia. Pantesan sara berasa capek banget. Pulang ke hotel, langsung tertidur pulas. Kumpulin energi siap-siap untuk perjalan besok ke Knysna!
Yey yey yey..
1 komentar:
mantap jalan2 nya bro, jadi pengen... hehehe :D
ane cuma mo nanya kalo rincian biaya idup di J-Berg gimana ya? kayak apartemen+makan+transport dll, yang normal ajalah, kalo ada sih yang paling murah hehehe..thanks yo bro..
Posting Komentar