Minggu-minggu terakhir ini saya mendengarkan banyak cerita dari teman-teman sekitar saya. Mulai dari yang sedih, sedih banget, sampe sedih menjurus tragis. Hahaha. Mulai dari hubungan yang kandas setelah sewindu lebih. Atau bertemu 'soulmate' di kala yang satu sudah berkomitmen dengan orang lain dan akhirnya mereka memutuskan untuk mundur, melupakan kekuatan rasa yang terjadi. Atau rekan kerja yang akhirnya berhasil hamil setelah usaha bertahun-tahun, tapi lalu keguguran. Atau jatuh cinta kepada orang yang sudah punya pacar. Tidak bisa move on, terjebak dalam situasi tidak menyenangkan. Sampai pernikahan yang dibatalkan beberapa minggu sebelum hari H.
Kayak cerita cerita di FTV.Well, kalo kata temen saya yang namanya Fachmi Permadi, semua orang punya FTV-nya masing-masing.
Kita tidak pernah tahu bagaimana hidup memilihkan kita jalan. Semua hal di dunia ini bekerja dengan cara yang misterius. Mengapa kita jatuh cinta, mengapa kita melupakan, mengapa kita membenci. Kadang terasa sangat depresif, kadanga malam terjadi begitu saja tanpa tekanan yang berarti.
Saya selalu mengagumi orang-orang yang selalu ceria, dan merasa bahwa hal-hal yang sedih tidak perlu diumbar kemana-mana. Kalau dipikir-pikir memang buat apa bersedih. Segala sesuatu yang sudah terjadi tidak bisa diulang lagi. Tapi ngomong doang kan gampang ya. Makanya kita butuh teman. Buat bercerita, menumpahkan semua-muanya, berkeluh kesah, mewek mewek ga jelas. Dan saya pingin jadi orang yang seperti itu. Orang yang bisa jadi tempat sampah semua orang. Bisa mendengarkan dan kalau bisa memberikan solusi. Jadi orang bijak, hahahaha.
Mellow. Malam ini judulnya mellow. Aneh memang. Orang lain yang punya perkara, kok saya yang sedih sedih ga jelas begini. Hahahaha. Tapi setelah dipikir-pikir kok nyaman ya. Maksudnya, perasaan mellow kayak gini kayaknya sesuatu yang membuat saya nyaman. Hahaha. Ada sesuatu yang kosong di dalam sini dan masih belum ketemu apa. Firasat saya mengatakan *halah* bahwa setiap cerita yang saya dengar itu punya maksud dan tujuan. Ada pesan-pesan tersembunyi di dalamnya, yang bisa menuntun saya menemukan apa pun itu yang saya cari. Jadi saya merasa nyaman mungkin karena dengan semakin banyak hal-hal yang bikin saya mellow, artinya semakin banyak petunjuk dan saya tidak dibiarkan sendiri.
Balik ke topik semula. Semua orang punya FTV-nya masing-masing. Semua orang punya luka masing-masig, dan mereka punya cara masing-masing untuk menghadapi sakitnya. Semoga kita semua bisa melalui FTV kita masing-masing dengan baik. Hahaha. Ini tulisan so ga jelas gini. Maafkan ya. :D
Kayak cerita cerita di FTV.Well, kalo kata temen saya yang namanya Fachmi Permadi, semua orang punya FTV-nya masing-masing.
Kita tidak pernah tahu bagaimana hidup memilihkan kita jalan. Semua hal di dunia ini bekerja dengan cara yang misterius. Mengapa kita jatuh cinta, mengapa kita melupakan, mengapa kita membenci. Kadang terasa sangat depresif, kadanga malam terjadi begitu saja tanpa tekanan yang berarti.
Saya selalu mengagumi orang-orang yang selalu ceria, dan merasa bahwa hal-hal yang sedih tidak perlu diumbar kemana-mana. Kalau dipikir-pikir memang buat apa bersedih. Segala sesuatu yang sudah terjadi tidak bisa diulang lagi. Tapi ngomong doang kan gampang ya. Makanya kita butuh teman. Buat bercerita, menumpahkan semua-muanya, berkeluh kesah, mewek mewek ga jelas. Dan saya pingin jadi orang yang seperti itu. Orang yang bisa jadi tempat sampah semua orang. Bisa mendengarkan dan kalau bisa memberikan solusi. Jadi orang bijak, hahahaha.
Mellow. Malam ini judulnya mellow. Aneh memang. Orang lain yang punya perkara, kok saya yang sedih sedih ga jelas begini. Hahahaha. Tapi setelah dipikir-pikir kok nyaman ya. Maksudnya, perasaan mellow kayak gini kayaknya sesuatu yang membuat saya nyaman. Hahaha. Ada sesuatu yang kosong di dalam sini dan masih belum ketemu apa. Firasat saya mengatakan *halah* bahwa setiap cerita yang saya dengar itu punya maksud dan tujuan. Ada pesan-pesan tersembunyi di dalamnya, yang bisa menuntun saya menemukan apa pun itu yang saya cari. Jadi saya merasa nyaman mungkin karena dengan semakin banyak hal-hal yang bikin saya mellow, artinya semakin banyak petunjuk dan saya tidak dibiarkan sendiri.
Balik ke topik semula. Semua orang punya FTV-nya masing-masing. Semua orang punya luka masing-masig, dan mereka punya cara masing-masing untuk menghadapi sakitnya. Semoga kita semua bisa melalui FTV kita masing-masing dengan baik. Hahaha. Ini tulisan so ga jelas gini. Maafkan ya. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar