Ini adalah catatan perjalan saya ketika berwisata ke Pulau Flores bulan November kemarin.
16 November 2012
Bangun pagi dengan perasaan sangat bersemangat karena hari ini kita akan pergi snorkeling! Sarapan disediakan di penginapan. O iya, nama penginapannya adalah Pondok SVD Riung. Sarapannya lucu. Semacam pancake gitu tapi dicampur tomat lengkap dengan mentega dan selai. Agak absurd tapi ya sudahlah. Harus makan banyak biar kuat berenang. Heehehe.
Sekitar jam delapan kita berangkat menuju dermaga. Sebelumnya kita mampir dulu ke tempat peminjaman fin dan snorkeler nya. Pagi,pagi, airnya surut. Dermaganya tidak terlihat begitu menarik sih. Saya sempet dehg-degan, kok gersang amat ya.
Dan kita merapat ke salah satu pulau, namanya pulau Tiga. Dinamakan demikian karena pulau ini memiliki tiga puncak bukit. Tidak ada siapa-siapa di situ, hanya kami rombongan wisatawan yang bermain di situ. Serasa pulau pribadi! Foto session dulu lah kami sebelum nyemplung buat snorkeling.
Waktu kita kembali, air diermaga sudah pasang. Ternyata kalau ada airnya, dermaga ini OK juga.
16 November 2012
Bangun pagi dengan perasaan sangat bersemangat karena hari ini kita akan pergi snorkeling! Sarapan disediakan di penginapan. O iya, nama penginapannya adalah Pondok SVD Riung. Sarapannya lucu. Semacam pancake gitu tapi dicampur tomat lengkap dengan mentega dan selai. Agak absurd tapi ya sudahlah. Harus makan banyak biar kuat berenang. Heehehe.
Pancake tomat nangka! Rasanya?Absurd. |
Sekitar jam delapan kita berangkat menuju dermaga. Sebelumnya kita mampir dulu ke tempat peminjaman fin dan snorkeler nya. Pagi,pagi, airnya surut. Dermaganya tidak terlihat begitu menarik sih. Saya sempet dehg-degan, kok gersang amat ya.
Desa nelayan sepanjang jalan menuju ke dermaga |
Dermaga yang gersang itu |
Tapi kekhawatiran saya sirna perlahan seiring dengan melajunya kapal. Nama kepulauan ini adalah kepulauan Tujuh Belas. Tidak ada kaitannya dengan jumlah pulau di kepulauan ini, tapi ini menyesuaikan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Pemilihan nama ini juga merupakan bentuk penghormatan unuk Bung Karno. Beliau pernah diasingkan di Flores, dan dari Flores inilah beliau terinspirasi untuk membuat konsep Bhinneka Tunggal Ika. Di Flores, ada 9 suku berbeda yang berbicara dengan bahasa yang berbeda pula. Namun mereka tetap dapat hidup damai berdampingan.
Saya terkesan dengan cerita Teddy soal latar bekalang nama Kepulauan Tujuh Belas ini. Sangat nasionalis. Yang sayangnya tidak dihargai sepadan walau hanya dengan memberikan akses listrik 24 jam ke daerah ini.
Setelah menempuh perjalan sekitar tiga puluh menit, hawa-hawa nyemplung mulai menguat. Air di kepulaun ini jernihnya bukan main. Rasanya ingin segera nyemplung ke air.
The sky reflection |
Masih belum puas foto-foto tapi sebelum matahari semakin naik, kami memutuskan untuk mulai snorkeling. Dan ketika saya mulai snorkeling, jeng jeng jeng. Ini JAUH LEBIH BAGUS daripada snorkeling di Derawan! Benar-benar puas. Karena masih alami dan jarang dijamah manusia, ekosistem di bibir pantainya masih terjaga. Banyak rumput laut dan ikan ikan kecil berenang di perairan dangkal. Enak banget deh snorkeling di sini :)
Sempat ada tragedi google saya jatuh ke dasar yang cukup dalam Hebatnya, bapak tukang perahu yang membawa kami bisa menemukan dan mengambil google saya ini dalam waktu 10 menit padahal kita-kita sudah nyerah mencari selama 30 menit. Hahaha.
Dari pulau Tiga, kita meluncur lagi ke satu pulau yang saya lupa namanya apa. Di situ kami snorkeling lagi dan tentu saja kemudian foto-foto lagi. Pemandangan alamnya luar biasa indah! Susah move on dari sini. Hahaha.
Puas bermain-main, waktu sudah menunjukan pukul setengah 11. Kami harus segera bergegas kembali karena setelah makan siang masih ada 6 jam perhalanan menuju Bajawa untuk kami bisa melihat desa adat. Sebelum pulang, kami mampir dulu ke pulau yang bernama Pulau Kalelawar karena di sana isinya kalelawar semua. Hahaha. Karena itu siang hari, maka para kelelawar ini lagi boci : bobo ciang.
Dan akhirnya, selesai sudahlah petualangan air di hari itu. Kapal membawa kami kembali ke dermaga.
Happy face after snoerkling! |
Sampai di penginapan, kami bergegas mandi dan mempacking barang-barang kami. Habis snorkeling, keramas, luistrik mati, rambut saya jadi acak adut. Hahaha. Sekitar setengah 1 siang kami check put sekalian maan siang di restoran tempat kami makan malam. Enak semua makanannya! Mungkin karena faktor kelaparan sehabis snorkeling tadi. Hahaha. Oiya, nama tempat makannyaitu Cafe Del Mar.
sluuurrppsss! |
Cafe Del Mar! |
Sesi foto dulu lah sebelum pulang. Hehehe. |
Dengan perut kenyang, kami meninggalkan Riung menuju ke Bajawa. Di Bajawa, esok pagi, kami akan mengunjungi Desa Adat Bajawa. Karena lelah sepagian main air dan bersenang-senang di pantai, kami semua lebih banyak tidur sepanjang perjalanan.
Sore sekitar jam empatan, mobil kami sempat berhenti di sebuah desa untuk memberi waktu sopir beristirahat. Kami sempat bermain-main dengan anak-anak sekitar. Kami membagikan sebagian makanan kecil yang menjadi stok bekal di mobil plus mengajak mereka bernyanyi. Kondisi mereka memprihatinkan, jarang mandi, dekil dan berdebu. Air tampaknya masih jadi barang langka di daerah ini :(
Kids of Flores! |
Sekitar pukul lima, kami singgah di sebuah pemandian air panas alami bernama "Mengeruda". Ini benar-benar alami. Jadi ada sumber air panas yang langsung dialirkan oleh sungai, dan oleh pemerintah dibuar sedemikian rupa sehingga ada kolam dan jalur sungainya memungkinkan pengunjung untuk bisa berendam santai di sisi pinggirnya. Badan pegal-pegal karena snorkeling jadi rileks setelah berendam air panas. Liburan kali ini benar-benar luar biasa. Naik gunung, snorkeling, dan sekarang mandi air panas!
Pukul sembilanan malam akhirnya kami tiba juga di Bajawa. Tempat penginapan kami bernama Vila Silverin. Kami diberi kamar yang menghadap ke Timur, supaya nanti bisa melihat pmandangan matahari terbit. Tempat menginapnya OK, bersih dan nyaman. Paling cuma banyak serangga di waktu malam. Oiya, ini juga termasuk dataran tinggi, jadi lumayan dingin hawanya.
Sekian cerita hari kedua. Secara keseluruhan kami semua sangat happy dengan hari ini. Kepulauan Riung benar-benar indah tiada tara. Setengah hari menghabiskan waktu di atas pasir lengkap dengan air jernih dan langit biru benar-benar orgasmik. Suatu saat nanti saya pasti akan kembali ke Riung!
bersambung..
*Foto-foto berasal dari koleksi saya, Inu, Bita, Sapri, hasil jepretan kita berempat. Hehehe.
** Bagian pertama tulisan ini bisa dilihat dengan mengklik di sini
** Bagian pertama tulisan ini bisa dilihat dengan mengklik di sini