Baru saja selesai membaca buku ini dan saya sangat senang. Saya merasa nyambung dengan Nidah Kirana dan saya kagum dengan apa yang dia pikirkan.
Mungkin saya, juga seperti mbak Kiran, kecewa dengan beberapa hal di dunia ini. Dan kecewa lalu menampik Tuhan.. Kurang iman? Kurang bijak? Entahlah..
Ya.. ya.. soal seperti ini tidak akan selesai dalam sekali tulisan. Tapi saya hanya ingin mengemukakan bahwa pencarianakan hidup adalah sesuatu yang unlimited dan arasiaonal. Dan jangan didebat. Bisa bengkak saraf otakmu nanti. Kita tidak akan pernah tahu kan arah yang benar. Atau mungkin malah semua arah adalah benar. Atau mungkin kebenaran adalah tidak ada.
Saya berharap bisa bertemu dengan mbak Kiran yang asli. Kalau pun nanti bertemu. Saya hanya akan diam dan memandangnya saja. Dan itu sudah lebih dari cukup. Tanpa alasan. Titik.
Dan memang kenapa dengan pelacur?
[gantung ya? sama]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tiga Puluh Tujuh
Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...
-
Nulis blog dengan judul ini agak kontradiktif ya. Kan yang udah kejadian di Bali harusnya tetap tinggal di Bali. Kalo ditulis, jadinya ga &q...
-
http://www.youtube.com/watch?v=9-q58A5zZos There's a lot of things I understand And there's a lot of things that I don't wa...
-
Perasaan kemarin masih 14 bulan lagi menuju tanggal pernikahan. Lalu tiba-tiba sudah tujuh bulan berlalu. Minggu lalu pulang ke Jakarta u...
1 komentar:
salam lacur...
mmuacch...
Posting Komentar