Baru saja selesai membaca buku ini dan saya sangat senang. Saya merasa nyambung dengan Nidah Kirana dan saya kagum dengan apa yang dia pikirkan.
Mungkin saya, juga seperti mbak Kiran, kecewa dengan beberapa hal di dunia ini. Dan kecewa lalu menampik Tuhan.. Kurang iman? Kurang bijak? Entahlah..
Ya.. ya.. soal seperti ini tidak akan selesai dalam sekali tulisan. Tapi saya hanya ingin mengemukakan bahwa pencarianakan hidup adalah sesuatu yang unlimited dan arasiaonal. Dan jangan didebat. Bisa bengkak saraf otakmu nanti. Kita tidak akan pernah tahu kan arah yang benar. Atau mungkin malah semua arah adalah benar. Atau mungkin kebenaran adalah tidak ada.
Saya berharap bisa bertemu dengan mbak Kiran yang asli. Kalau pun nanti bertemu. Saya hanya akan diam dan memandangnya saja. Dan itu sudah lebih dari cukup. Tanpa alasan. Titik.
Dan memang kenapa dengan pelacur?
[gantung ya? sama]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 Tahun Bersama Orang Yang Sama
Ini postingan telat 6 bulan, tapi ga apa-apa. Usia pernikahan gw sudah masuk 7 tahun. Ga gampang. Dan sejujurnya, sekitar sebulan sebelum u...
-
Nulis blog dengan judul ini agak kontradiktif ya. Kan yang udah kejadian di Bali harusnya tetap tinggal di Bali. Kalo ditulis, jadinya ga &q...
-
gw baru baca kompas 19 Agustus hari ini di PSIK. Pas membuka halaman OPINI, mata gw langsung tertuju ke sebuah artikel yang berjudul "E...
-
Hari ini tiba-tiba dapet pertanyaan random dari Mba Susan, " Pernah ga sih sebelum ketemu sama si mas ini mau menyerah untuk pasanga...
1 komentar:
salam lacur...
mmuacch...
Posting Komentar