Rabu, 20 Agustus 2008

Mitos Musais dan Jakobis...

gw baru baca kompas 19 Agustus hari ini di PSIK. Pas membuka halaman OPINI, mata gw langsung tertuju ke sebuah artikel yang berjudul "Elan Vital" Perjuangan.

Habis nyari di google, artinya semacam kekuatan (force).

ini gw kutip dari sebuah blog:

élan vital means (in Bergsonian philosophy)the creative force within an organism thats responsible for growth, change and necessary and/or desirable adaptatio.

ga ngerti sih "Bergsonian philosophy" itu apa, tapi intinya sama lah ya... sebuah kekuatan dari dalam.


kekuatan untuk berjuang.

di tulisan ini pertama dia bilang soal kehilangannya kekuatan berjuang masa sekarang. yang ga kayak dulu. lalu penulis ngasih sebuah pengetahuan baru soal gw yaitu mitos Musais dan Mitos Jakobis. Musa dan Jakob, dua-duanya kan cerita di alkitab, jadi gw tambah semangan bacanya.


Musa dulu berjuang membebaskan bangsanya dari penindasan, berjuang memberikan kemakmuran. dan ketika sudah sampai, menolah untuk memimpin.

Jakob dulu anak yang muda dan dengan kecerdikannya merebut hak warisan dan berkat dari Esau, saudara sulungnya. Buntutnya, Jakob juga jadi menyayangi anaknya si Jusuf yang paling muda karena da lebih pintar dari abang2nya). isu mitos Jakobis ini soal anak muda yang terpilih karena kecakapan, kecerdasan.


Dan intinya si penulis bialng bahwa sampai sekarang masih ada yang harus diperjuangakan. seperti mitos Musa. Kita harus berjuang membebaskan indonesia dari krisis ekonomi, kelaparan, kebodohan. Mitos Jakob merujuk pada orang-orang pintar yang juga bertanggjung jawab menjalan misi pembebabasan ala mitos musa ini... mitos ini juga memberikan kebenaran bagi kaum muda untuk beraksi, menyingkirkan birthright, hak yang diperoleh semata-mata karena lahir duluan. Seperti yang dilakukan Jakob ke Esau.

Sebagai KAUM MUDA TERPILIH (terpilih karena kaum mudalah saat itu yang mendapat kesempatan untuk belajar keluar negri, jadi pinter, jadi lebih intelek. Sekarang jug masih kan? kaum muda, apalagi yang kuliah pake duit rakyat adalah kaum terpilih kan....??), kita punya KESEMPATAN ambil bagian membebaskan Indonesia.

Gw juga baru tahu kalo ternyata dulu Hatta dan Sjarir mendirikan PNI dengan P singkatan dari Pendidikan!! PNI adalah usaha untuk memberikan pendidikan intelektualitas.

Kalimat penutup artikel ini keren deh..

"Dalam aksi dan misi pembebasan itu, ada peluang bagi pemuda, termasuk peran kepemimpinan. Namun peran itu bukan hasil rebutan dengan tetua berdasarkan usia atau kepatuhan yang membutatuli kepada pemimpin yang sedang berkuasa, tetapi berkat keterpelajaran dalam berpikir dan kesanggupan berbuat serta kemampuan menjadi individu otonom."

beh... kritik tajam buat semua orang yang ngaku mau mimpin...

terus gw liat deh nama penulisnya.

DAOED JOESOEF
Alumnus Universite Pluridisciplinaires Pantheon - S0rbonne.

Dia itu mentri PdK yang bikin NKK BKK. Yang konon katanya meruntuhkan kemahasiswaan karena bikin militer masuk kampus.....
wow.. kayaknya dia cukup pintar dan terlalu keren deh untuk bikin peraturan sekejam itu... hmmm

Tidak ada komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...