Senin, 18 Agustus 2008

Kelompok 134 INKM 2008

Jadi kawan-kawan,
pada proses Inisiasi Keluarga Mahasiswa ITB tahun 2008 ini, gw diberi kesempatan asyi untuk menjadi mentor sebuah kelompok bernomor 134.

asyiknya kelompok 134

Kenapa asyi? karena tadinya gw pikir pendataran mentornya ude ditutup, tapi tadir berkata lain ketika dik2 manggil2 gw dari kejauhan di suatu sore untuk menawarkan kembali jabatan mentor tersebut. hahahaha...

6 semester di ITB gw angap sebagai bekal yang cukup untuk jadi mentor. untuk jadi figur teladan, untuk memberi solusi atas masalah, untuk memberi tahu mana yang salah dn mana yang benar...

tapi........ ternyata tidak semudah itu kawan.

gw adalah gitaditya yang garing dan menikmati saat santai dan bergaul dengan suasana baru. jadi ketika pertama ketemu sama mereka2 mahasiswa baru 2008, wibawa gw udah gw lempar jauh-jauh ke kebon binatang.. hahahahaha... mereka asyi, taplok2nya juga. ga lenje-lenje atawa menye-menye. cewek ITB bangetlah... :p bangga gw ma ni 2 org taplok. catet baek2: Ria (PN07) dan Resi (TI07).

Hal yang bikin gw lebih excited dengan permentoran ini adalah ketika ada penggabungan kelmpok dan kelompok gw digabung pula dengan kelompoknya si dik2..

jedeng.. jedeng.. garing parah de..

sebagai mentor gw lebih banyak ngebanyol. salahkah bila seorang mentor lebih banyak tertawa dan membuat para anak2 kelompoknya tertawa? salahkah bila kemudian gw tidak berbicara berapi2 sepert para mentor tetangga?
gw ga tahu. yang gw tahu kita semua bergembira.

yang paling bikin gw seneng banget bersama kelompok 134 ini adalah kemaren, pas hari terakhir INKM. apa yang mereka lakukan?? BERMAIN.
permainannya top pula. mereka berkumpul membentuk lingkaran lalu tagannya dijulurkan ke depan dan saling memegang secara acak, setelah itu mereka harus berputar, melompat atau merunduk agar emudian jalinan tangan ini dapat dibuka dan jadilah sebuah lingkaran manusia. kayaknya sih ini salah satu game dari SSDK.
ngerti??
ngerti??


Ini permainan sulit lho. melelahkan pula. Dan solusinya kadang-kadang susah banget. pada ronde terakhir, di mana gw ikut di sana, jalinan tangan yang ada RIBET!!! gw aja pusing mikirinnya. dari jam 5 lewat sampe jam 6 lewat, ga ketemu2 solusinya.

apa mereka menyerah?
TIDAK.
ada yang nyuruh mereka atau mengawasi mereka?
TIDAK.
semuanya ikut mikirin solusi?
IYA.
kerja sama terlihat?
SANGAT.

wow. mereka belajar lebih banyak dari yang mereka tahu. tentang susahnya mencari solusi dan betapa sedikitnya orang-orang yang tertantang dan mau menyelesaikannya.

kenapa mreka mau memainkan ini lagi tanpa ada yang nyuruh? menurut gw karena mereka orang-prang cerdas. hahahaha... tahu apa yang mengasyikan yang bisa dipakai untuk mengasah otak mereka.

gw yakin mereka akan jadi orang yang ga gampang nyerah akan situasi. mau capek dan mau susah. cuma sbuah simulasi sederhana yang mereka buat sendiri memang. tapi bagi gw, itu lebih dari cukup lah....


MAHASISWA BARU SEBENARNYA BUTUH APA??

hmmm... setelah gw jadi mentor, gw yakin bahwa apa yang paling penting bagi mahasiswa baru di acara begini adalah rasa nyaman dan bahagia. Karena ketika mereka tenang, mereka tentu akan lebih menyerap dan kritis terhadap apa yang si mentor bilang....

Sejauh mereka enjoy dengan semua acara yang diberikan dan mereka mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka, gw yakin mereka akan memulai kuliah di ITB dengan perasaan senang. dan dengan semangat mencari apa yang mereka butuhkan. Pengetahuan, pengalaman, persahabatan.

Soal tanggung jawab terhadap bangsa dan negara? Itu sudah disampaikan. Dan gw tidak berniat mencuci otak mereka. Bila mereka tepanggil, mereka akan mencari tahu kok. yang paling penting dari sebuah gerakan adalah kesadaran akan pentingnya gerakan itu bukan cuma bagi bangsa dan negara, tapi terutama bagi diri sendiri. Sebuah bentuk pertanggungjawaban moral.


Untuk panitia INKM, maafkan saya bila sebagai mentor saya tidak seidealis yang kalian harapkan. Saya hanya menemukan sesuatu yang baru di kelompok saya, yang beda dari kelompok-kelompok lain. entahlah itu, tapi membuat saya senang :)

hehehehehe....

1 komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...