Jumat, 05 Oktober 2012

#8 - DERAWAN!

Sekedar menjelaskan. Resolusi saya tahun 2012 ini adalah pergi ke 12 tempat wisata baru, baik domestik maupun internasional. Absen dulu : Pulau Tidung, Teluk Kiluan, Bangkok, Capetown, Knysna - Plettenberg, Medan, Singapura. Tempat ke delapa : DERAWAN!


Letak Derawan, pas di hidungnya pulau Kalimantan
Pertama kali saya mendengar nama Derawan itu tahun 2011. Katanya itu salah satu tempat wisata baru yang masih sepi, "hidden paradise". Sahabat saya, Sindy, lebih dulu ke san adan cerita maupun foto-fotonya bikin orang sekampung iri berat. Hahahaha.

Harusnya saya pergi ke Derawan bulan Mei yang lalu. Dana sudah disiapkan. Tetapi eh tetapi karena banyak hal, saya akhirnya membatalkan rencana pergi ke Derawan dan malah pergi ke Capetown (baca ceritanya di sini). Tapi itu semacam blessing in disguise. Waktu itu, kalau saya jadi pergi ke Derawan, total yang harus saya bayar itu hampir 6 juta rupiah 3 hari 2 malam. Sedangkan untuk trip kali ini, saya pakai provider Backpack Seru (@backpackseru), totalnya 4 hari 3 malam, dengan tiket pesawat total biaya yang saya keluarkan itu sekitar 4,6 juga. (2.4 juta biaya makan, nginep, sewa kapal, sela alat snorkling dkk + 2.2 juta tiket PP jakarta - Tarakan). Bisa lebih murah kalau saya hunting tiket jauh-jauh hari. Bisa hempat sampai satu jutaan lebih.


DAY 1


Oiya. Ini pertama kali saya ikut trip sendirian. Maksudnya, di trip ini ga ada yang saya kenal, modal nekat. Keingingan saya melihat keindahan Derawan ngalah-ngalahin ketakutan trip dengan orang ga dikenal. Saya berangkat 30 Agustus pagi naik pesawat paling pagi Sriwijaya air. Rute Jakarta - Balikpapan - Tarakan. Sampai di Tarakan sekitar jam 11an, begitu ketemu sama romobongan lain saya legaaaaaaaa banget. Ternyata bukan saya sendiri yang nekat jalan-jalan sendiri. Ada dua orang lagi yang nekat join trip ini sendirian. yang pertama Lisa. Doi dari Palembang bo'. Sendiritan jauh jauh terbang lintas pulau demi melihat Derawan. Yang kedua Miranda, mahasiswa Prasmul super heboh yang friendly dan easygoing. Pertama bareng sama mereka, saya langsung happy di tempat. Saya thau trip kali ini akan sangat ruar biasa. Saya tidak salah. Hahahaha.



Foto dulu pas baru nyampe Tarakan. Masih mulus mulus semua ini. :p
Jadi ada 18 orang peserta trip kali ini. Terdiri dari 17 wanita dan 1 laki-laki. Di satu sisi agak kecewa ini kenapa isinya cewek semua saya harus ngeceng ke mana lagi. Hahahaha. Di sisi yang lain cukup tenang, justru karena isinya cewek semua bisa agak gila-gilaan dalam hal berpakaian . Hihihihi.

Sampai di Tarakan jam sebelas siang, kami langsung dibawa ke tempat makan siang. Untuk makan siang kali ini kita masih bayar sendiri-sendiri. Selama makan, ada wacana untuk membeli kepiting untuk dibawa ke Derawan buat makan malam. Ada 8 orang yang patungan masing-masing 35ribu. Guide kami yang pergi untuk membeli sementara kami makan siang. Selesai makan siang, kami langsung menuju ke pelabuhan. Di pelabuhan, perahu sudah stand by untuk mengantar kami ke Derawan.



Suasana kapal penuh orang dan barang.  Tetep foto-foto tentunya :p
Waktu berangkat, airnya tenang. Setelah tiga puluh menit di atas air, saya bisa tidur nyenyak di atas kapal Hehehehe. Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam dari Tarakan ke Derawan. Sekitar jam tiga-an semuanya sudah mulai gelisah ini kenapa tidak sampai-sampai. Hehehehe. Akhirnya dasar laut mulai menghijau. Perahu memasuki perairan dangkal. Semua langsung norak gitu begitu bisa ngeliat dasar lautan. Airnya bening banget. Ga sabar snorkling di sini!! Lalu di kejauhan mulai tampak garis kehijauan. Yey yey, akhirnya Pulau Derawan!


Akhirnya sampai juga di pulau Derawan. Itu sudah sekitar pukul lima sore. Begitu sampai ke penginapannya yang merupakan rumah panggung di atas laut, saya langsung meleleh. AIrnya jernih banget, ada penyu yang berenang di sana sini dan banyak ikan ikan kecil nya juga. Aaaaaaa!


Pemandangan tepat dari depan kamar.

Agenda hari ini setelah sampai di Derawan adalah melihat matahari tenggelam, makan malam, terus kebetulah hari ini adalah jadwal melepas anak penyu ke laut. Seru! Setelah pembagian kamar dan beberes sebentar, rombongan segera berangkat jalan kaki menuju ke pantai yang bisa melihat pemandangan matahari tenggelam. Dari penginapan ke situ, sekitar lima menit jalan kaki melewati jalan utama dan rumah penduduk. Jalanannya masih berupa tanah, belum ada pembetonan atau paving block, banyak anak kecil dan  udaranya segar :)




Pantainya bagus. Saya dan teman-teman lebih banyak main di dermaganya yang panjang. Matahari tenggelamnya kurang begitu OK karena tertutup awan. Banyak dapat foto narsis bagus sih, hahaha.




Setelah akhirnya menyaksikan matahari benar-benar menghilang dari cakrawala (ahseek. cakrawalaaaa) kita kembali ke penginapan dan makan malam. Lapar lapar lapar. Menunya tentu saja ikan, sayur dan kepiting yang tadi kita beli di Tarakan. Manstap lah, saya nambah tiga kali. Hahahaha. Sekitar jam sembilan an, kita di ajak jalan ke pantai di sisi Timur. Malam ini akan ada pelepasan anak penyu. Yeay yeay :)


Jadi, tempat di mana si induk penyu itu bertelur sudah ditandai dan dicatat oleh petugas penangkaran penyunya. Malam sebelumnya petugasnya sudah memeriksa apakah semua telur sudah menetas. Malam ini waktunya kita  melepaskan mereka ke laut. 


Jadi pertama, si petugas menggali dulu lubang yang sudah ditandai. Anak penyunya lagi pada tidur. Lucuk! Musti disenterin biar mereka pada bangun. Hahaha. Kayak pas pelantikan ospek aja. Disenterin biar bangun :p

Bangunin anak penyu pake senter :p

Setelah pada bangun, satu per satu anak penyu dimasukan ke ember sambil dihitung jumlahnya. Tapi sebelum masuk ke ember boleh banget loh kita foto-foto sama anak penyu. Hahahaha. Secara anak penyu kecil ya, begitu ngeliat hasil foto-fotonya, ini si baby penyu jadi cuma pelengkap kecil dari keseluruhan foto narsisnya. Hahahaha.


Dan tibalah saat yang mendebarkan. Melepas anak penyu ke laut. Jadi kata petugasnya, anak penyu ini suka disorientasi arah, makanya buat ngelepasin kita harus bikin satu baris panjang terus ngelepasin bareng - bareng biar mereka langsung menuju ke laut. Sebelum dilepas kita pada ngomong ke baby penyunya "Kamu harus bisa ya!" Itu biar si baby semangat buat masuk ke dalam air. Begitu masuk dalam air,  baby penyu jadi santapan lezat buat ikan - ikan besar macam ikan hiu atau burung. 

Ayo! Ayo! Kamu bisa bebipenyuuuu!!
Di akhir sesi pelepasan penyu, ada satu baby penyu yang lahirnya itu cacat, jadi dia ga bisa jalan atau berenang. Penyu yang ini dipelihara dulu sampai sudah agak besar baru nanti dilepas ke laut. Nah, selesai lah sudah sesi pelepasan bayi penyu sekaligus menandakan selesainya juga hari pertama di Derawan. Besok pagi kita berencana untuk melihat sunrise, Jadi harus bangun pagi-pagi yang artinya juga harus tidur lebih awal. 

DAY 2

Pagi-pagi bangun, langit mendung. Hiks, Kayaknya ga bakal bisa lihat sunrise, tapi karena masih excited jadi saya tetap bangun pagi dan bersama beberapa orang nongkrong di pantai bagian Timur nungguin matahari terbit. Apa daya, awannya tebal, jadi cuma ada sedikit mega yang merekah di langit pagi itu (ahseeeek, merekaaaaah)
Lumayan lah, buat foto-foto narsis tempatnya memang OK :)


Menunggu Pagi Derawan

Agenda hari ini ada dua. Ke Pulau Maratua dan ke Pulau Kakaban. Yang nomor dua ini yang paling menarik karena di pulau Kakaban kita bisa berenang dengan ubur-ubur yang tidak menyengat!


Sekitar jam sembilan-an kita jalan menuju ke pulau Marataua. Dan gerimis. :( Satu-satunya hal yang kurang OK yang kita alami di perjalanan ini adalah mendung seharian di hari ke-dua. Tetapi tetap harus bergembira dong :) Begitu sampai di Maratua, tetap kita foto-foto bahagia. Hahaha. kebayang kalau misalnya cerah, pasti langitnya biru, pasirnya putih, airnya biru kehijauaan. Aaaaaaaa....



Sekilas Maratua
Baru juga selesai foto-foto, tiba-tiba hujan turun sederas-derasnya. Akhirnya diputuskan untuk menunggu hujan reda di Pulau Maratua. Resort bagus yang ada di Pulau Maratua itu resort punya orang Malaysia. Penjaganya agak gimana gitu pas kita dateng. Huhuhu. Jadi kita engga menunggu di resort yang bagus itu, tapi kita nunggu di desa yang terletak di dalam Pulau Maratua. Di sana ada yang jual Indomie. Hujan-hujan makan Indomie telor rebus itu surga kawan! :D

Setelah hujan akhirnya reda, itu sudah jam satu lewat. Kita segera menuju ke pulau Kakaban. Tapi ternyata air masih belum pasang dan kapal kita terlalu besar jadi ga bisa merapat. Hahaha. Pokoknya seru deh gimana itu akhirnya kita bisa merapat ke pulau Kakaban. Penuh dengan drama. Hahaha. Kakaban ini adalah pulau tidak berpenghuni. Cuma ada satu danau air asin di tengah-tengahnya, dan di dalamnya hidup banyak ubur-ubur. Ga pake ba bi bu, langsung nyebur!



Foto - foto dari kamera underwaternya Miranda :)
Sayang sekali karena kita datang sore, sebelum kita ada bule bule spanyol yang diving di sana, jadinya airnya agak keruh. Kalau engga itu jernih dan ubur-uburnya lebih jelas terlihat. Oiya, kalau mau berenang di sini tidak disarankan pake fin, karena gerakan fin cenderung malam melukai ubur-uburnya. Katanya sebagian besar ubur-ubur di sini itu matinya karena kena fin :( Terus, kalau mau berenang di sini, sebaiknya jangan berenang di laut. Takutnya tubuh kita ga sengaja membawa biota laut yang bisa membunuh di ubur-ubur ini. Di danau ini ga ada predatornya, makanya ubur-uburnya ini ga menyengat :D

Puas main bersama ubur-ubur, kita balik ke penginapan. Sepanjang perjalanan hujan dan ombaknya gede. Berasa main air aja. Hehehehe. Nyampe penginapan, rasanya capeknya yaowoh. Capek banget badan rasa pegel-pegel semua. Saya langsung cepat mandi, keramas, terus makan malam. Besok hari terakhir seharian di Derawan dan kita bakal snorkeling! Can't wait! Yang saya ingat, saya tidur cepat malam itu supaya besoknya badan fit kembali untuk bersnorkeling ria :)


DAY 3


Hari ketiga di Derawan, paginya masih mendung. Saya memutuskan untuk bangun siang saja karena badan masih pegal-pegal. Hehehe. Pas keluar kamar, air nya cukup tinggi dan ombaknya besar banget. Ternyata dini hari tadi ada gempa di Filipina sana dengan potensi tsunami. 



Good Morning!
Diputuskan untuk menunggu laut agak tenang, jadi kita berangkat agak siang. Pemberhentian pertama hari itu adalah Gosong. Gosong itu istilah orang setempat untuk daratan yang hanya muncul kalau air laut surut. Walaupun paginya mendung, begitu kita berangkat langit tiba-tiba cerah. Awan sebiru-birunya. Indaaaaaaaah banget.
Simply perfect :)
simply beautiful :)
Sesi foto seru, tiduran di pasir lah, gaya ini lah, gaya itu lah. Hahaha. Kita main-main di Gosong sampai jam makan siang. Setelah makan siang, inilah saat yang ditunggu-tunggu : Snorkeling di Pulau Sangalaki!

Ini untuk pertama kalinya saya berani snorkeling ga pake pelampung. Jadi bener bener nyelem ke sana kemari. Hahaha. Airnya bening, ikannya banyak. Indah banget! Saya jadi semangat harus bisa diving!


Under the sea (dari kamera underwater-nya Miranda)
Kita snorkeling dia dua spot. Ketemu manta, ketemu clown fish, ketemu macem-macem deh pokoknya, pengetahuan soal binatang laut agak terbatas jadi ga bisa jelasin dengan baik nih. Hehehehe.

Petualangan hari itu belum selesai! Pas balik kepenginapan saya dan beberapa peserta masih bisa-bisanya berpikir banan boat-an. Hahahaha.


ini saya item sendiri gini. Hahaha. Gosong!
Habis main banana boat, kita sempat main ke penangkaran hiu juga loh di sana.Cuma satu ekor sih, katanya hiu hiu ini dipelihara buat nanti dijual. Sirip hiu termasuk salah satu yang banyak dicari orang. Wew wew.
Penangkaran hiu
Dan akhirnya berakhirlah liburan Derawannya. Habis main ke penangkaran hiu, kita udah agak bosan dengan makanan di penginapan, jadi kita makan mie bakso. Hehehe. Kita ga tidur terlalu malam, harus bangun pagi karena jam setengah tujuh paling lambat sudah harus berangkat kembali ke Tarakan. Takutnya hujan atau ombak gede yang bisa bikin perjalanan ga nyaman.

Day 4

Hari terakhir. Hari khusus untuk perjalanan pulang. Jam enam pagi semua sudah siap naik ke perahu. Setelah sarapan, barang-barang dimasukan ke perahu. Pas kita berangkat, dadah-dadahan sama pengurus penginapan, rasanya gimana gitu. Selama perjalanan ombaknya ga sebesar kemarin. Saya tidak bisa tidur nyenyak karena hentakan perahunya lumayan keras.

Bye bye Derawan! Saya tanned maximum!
Jam sepuluh kita sudah sampai ke bandara Tarakan. Pas nyampe bandara, kita ga langsung masuk, tapi nungguin bungkusan kepiting kenari! Hehehe. Ini kepiting kenari enak banget, saya bawa pulang dua bungkus :P

Hiks. Berakhir sudah petualangan Derawan. Agak sedih karena ini rombongan trip kali ini GOKIL gila walaupun isinya cewek-cewek  emak emak dan tante tante bawel. Drama queen all the time dan banci foto tentunya :)

Kesimpulannya : Derawan adalah salah satu surga dunia yang harus didatangi kalau kita ngaku ngaku sebagai orang Indonesia yang cinta pantai. Banyak-banyak cari referensi provider biar dapat harga yang murah, dan hunting tiket pesawat jauh-jauh hari biar dapet tiket murah! 

See you Derawan, I'll be back once I get my diving license!

Tidak ada komentar:

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...