Selasa, 06 April 2010

Bandung, aku kangen kamu.

Bandung, aku kangen kamu.
Aku kangen dingin pagimu,
dingin airmu.
Lelet angkotmu.
Jajanan murahmu.
Aku kangen.

Kamar kos, aku kangen kamu.
Bau apek dindingmu.
Pintu reyotmu.
Tempat tidur kerasmu.
Pilar tuamu.
Aku kangen.

Sunken, aku kangan kamu.
Aku kangen asap rokokmu,
Sampah kertasmu.
Tangga - tanggamu.
Propaganda gelapmu.
Melihat bintang di pangkuanmu.
Diskusi tidak berujung di pelukanmu.
Aku kangen.

CC, aku kangen kamu.
Aku kangen dingin betonmu.
Pantulan basketmu.
Riuh teriakmu.
Aku kangen.

Gelap Nyawang, aku paling kangen kamu.
Aku kangen warung makanmu.
Senandung pengamenmu.
Remang lampumu.
Teh manis hangatmu.
Nasi telor tahu campurmu.
Aku kangen.

Tapi jurusan, maaf aku tidak kangen kamu.
Aku tidak kangen kursi dan mejamu.
Aku tidak kangen papan pengumumanmu.
Aku tidak kangen wifimu.
Aku tidak kangen berkas DNA mu.
Karena kamu dan segala bisikan dari dalammu.
Menyuruhku segera keluar dari kampus ini.
Empat tahun, kalau bisa lebih cepat!
Argh.. aku tidak kangen kamu!

Tapi Bandung.
Bandung, aku rindu.
Bandung, aku kangen kamu..

Hiks...

1 komentar:

Ikra Amesta mengatakan...

haha, like this, really

Tiga Puluh Tujuh

Sepuluh tahun berlalu sejak tulisan ini Dan ternyata di ulang tahun ke tiga puluh tujuh ini, gw masih meminta hal yang sama. Semoga diberi k...