Kamis, 13 Januari 2022

Upset

 Hari ke 9 dari 30 hari menulis.

Lagi-lagi tadi malam ketiduran, jadi bolong lagi rutinitas menulisnya. Supaya hari ini ga skip, gw memutuskan menulisnya sore ini saja mumpung ada waktu 13 menit.

Minggu ini, banyak hal yang bikin gw kecewa dan sedih. Tapi bagaimanapun juga, semua harus tetap berjalan kan. Karena kalau larut dalam kekecewaan atau kesedihan, ya itu ga akan menyelesaikan apa-apa.

Salah satu hal yang paling kentara dari gw adalah, kalau gw upset akan sesuatu, muka gw ga bisa bohong. Dan kayaknya sampai sekarang gw masih belum terlalu jago untuk bisa menyembunyikan perasaan. Karena sesuatu yang negative itu kan baiknya tidak langsung direspon kan, tapi ditelaah, dipikirkan masak-masak dulu baru direspon. 

Skill-skill kayak gini kan harusnya gw pelajari dari kapan tau ya, tapi kok udah setua ini masih berkutat di hal-hal dasar macam ini. Ya lagi-lagi gw kecewa lagi sama diri sendiri.

Life goes on. I need to move on. Ga semua hal berjalan seperti yang kita mau. Tapi kalau hidup ini ga berjalan seperti yang kita mau, apakah artinay hidup tersebut tidak layak untuk diperjuangakan? Kemauan itu kan adalah mercusuar hidup, patokan arah ke mana kita harus bergerak ke depannya. Ketika ternyata salah sarah, kalau diam saja ya akan tenggelam. Untuk maju terus, pilihannya adalah tetap menuju satu mercusuar itu, atau.. mencari mercusuar baru. Karena ada banyak mercusuar di hidup ini bukan?

Hff.. Let's call it a day. 

Tidak ada komentar:

Menulis Itu Penting, Git, Jadi Terus Menulis Ya...

 Postingan pertama di 2024, waktu begulir sangat cepat tiba-tiba sudah masuk penghujung April. Ada banyak yang ingin diceritakan, tapi terla...